Tribun Jeneponto
Sudah Diresmikan Presiden Joko Widodo, Proyek 'Triliunan' Bendungan Karalloe Rupanya Masih Sengketa
Sunarti, selaku pemilik lahan dari orangtuanya kecewa kepada Presiden RI saat meresmikan bendungan Karalloe.
Penulis: Muh Rakib | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN JENEPONTO.COM - Peresmian bendungan Karalloe di perbatasan Kabupaten Gowa dan Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan menuai sorotan.
Pasalnya masih banyak lahan warga Jeneponto belum dibayarkan.
Sunarti, selaku pemilik lahan dari orangtuanya kecewa kepada Presiden RI saat meresmikan bendungan Karalloe.
Ia mengatakan kenapa bendungan Karalloe diresmikan padahal ada beberapa lahan yang masih bersengkata.
"Iye, masih banyak lahan yang belum dibayarkan," ujarnya saat ditemui di rumahnya, Sabtu (27/11/2021) siang.
Bukan hanya dia yang belum dibayarkan ganti rugi lahannya tetapi masih ada puluhan orang belum dibayarkan.
"Masih sekitar 30 orang yang punya lahan itu belum dibayarkan," katanya.
Menurutnya, ia pernah ditawari untuk memasukkan berkas agar dibayarkan lahannya.
Tetapi harga lahan tidak sesuai dengan nilai jual yang diberikan oleh pihak pengurus pembebasan lahan bendungan Karalloe.
"Nahubungi teruska, kapanpi baru kasih masuk berkasta. Tidak mau kasih masuk berkas karena tidak sesuai harga lahan, bagaimana kita mau kasih masuk berkasnya karena kau cuma membayar tidak sesuai harganya," bebernya.
Lanjutnya, awalnya pihak pengurus pembebasan lahan langsung memasang harga tanpa ada kordinasi ke pemilik lahan.
Saat ini proses hukum pembebasan lahan masih bergulir di pengadilan.
Dia juga pernah ditawari untuk mengambil uang pembebasan lahan di Pengadilan Negeri Kabupaten Gowa.
Tetapi pihak pemilik lahan sebanyak kurang lebih 30 orang tetap saja tidak mau.
Sementara, Halima dari dinas PU Kabupaten Gowa yang mengurus pembebasan lahan saat dikonfirmasi via telpon tidak menjawab panggilan telpon.
Laporan Kontributor Tribun Jeneponto. Rakib