Hari Guru
Rayakan Hari Guru, Pengajar Bahasa Prancis Gelar Lomba Nasional, dan Bahas Covid-19
Kegiatan ini hadir dalam rangka Hari Guru Bahasa Prancis Internasional (Journée Internationale des Professeurs de Français).
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Perhimpunan Pengajar bahasa Prancis Seluruh Indonesia (PPSI-APFI) berpartisipasi dalam kegiatan talkshow dan lomba yang diselenggarakan oleh Federation Internationale des Professeurs de Français (FIPF) secara virtual, Kamis (25/11/21).
Federation Internationale des Professeurs de Français merupakan organisasi yang menghimpun seluruh pengajar bahasa prancis dari berbagai negara.
Kegiatan ini hadir dalam rangka Hari Guru Bahasa Prancis Internasional (Journée Internationale des Professeurs de Français).
"Hari ini kita berkumpul untuk merayakan profesi kita sebagai seorang guru. Kita patut berbahagia dan bangga dengan profesi ini. Kebahagiaan kita adalah bekerja dengan penuh kegembiraan. Dan kebanggaan kita yaitu, berkontribusi untuk masa depan para pelajar yang kita didik,” ujar PPSI-APFI, Tri Indri Hardini dalam pres release yang diterima tribun-timur.com.
“Para pelajar bahasa Prancis memerlukan seseorang yang lebih berpengalaman untuk mengajarkan berbagai hal yang belum mereka ketahui dan asing, serta membantu mereka untuk memahami budaya Prancis dan Indonesia.”
Kegiatan ini dihadiri Atase Kerjasama Bahasa Prancis dan Indonesia Philipe Gragé, Ketua FIPF Chyntia Eid, Direktur Institut Français Indonesia Stephane Dovert.
Dalam talkshow, seluruh pengajar bahasa Prancis lingkup Indonesia dan Internasional membahas topik "Covid-19 dan bagaimana setelahnya?"
Stephane Dovert menyampaikan perlunya adaptasi dengan sistem pembelajaran baru sebagai media untuk belajar bahasa Prancis.
"Harus dapat beradaptasi , merupakan suatu hal yang penting. Hal yang kita lakukan kemarin, hari ini, besok, ataupun di masa yang akan datang tidak akan sama. Karena antusias menjadi kunci utama untuk mendukung pengajaran kita walaupun melalui pembelajaran jarak jauh,” ujarnya
"Kita tidak perlu menjadi orang Prancis untuk mengajarkan bahasa Prancis Belajar ataupun mengajar bahasa Prancis tidaklah mudah. Saya mengapresiai kepada seluruh pengajar ataupun para pelajar bahasa Prancis atas penyebaran bahasa Prancis di Indonesia. Dan kecerdasan merupakan hal yang tidak ternilai harganya," lanjutnya
Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan lomba video pendek melalui tiktok dan instagram.
Perlombaan ini diikuti oleh pengajar, mahasiswa dan siswa SMA se Indonesia
Untuk kategori pengajar, juara satu diraih oleh Sulistyaningsih dari MAN 1 Yogyakarta.
Di Kategori Mahasiswa, Sarah Mumtazah dari Universitas Negeri Semarang meraih peringkat pertama.
Terakhir, Juara pertama kategori SMA diraih Amanda Kartika dari SMA 2 Denpasar
Salah satu alumni Universitas Hasanuddin, yakni Abdul Wahab yang mewakili SMK 7 Wajo berhasil meraih juara harapan 2.(*)