Tribun Hot Topic
Curhat Pemuda Medan Cari Ibu Kandung, 'Aku Gak Mau Ikut Dia Cuma Mau Tau Mukanya Saja'
Curhat pemuda asal Medan mencari ibu kandung. Tak sedikit warganet ikut haru mendengar pengakuan pemuda si pengunggah video.
Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM - Curhat seorang warganet melalui akun TikTok menuai berbagai komentar.
Tak sedikit warganet ikut haru mendengar pengakuan pemuda si pengunggah video.
Diketahui sebelumnya pemuda bernama Subandrio mengunggah cerita tentang dirinya yang tak pernah bertemu dengan ibu kandungnya.
Warga Jalan Setiabudi, Tanjung Sari, Medan itu mengaku merindukan sosok wanita yang melahirkannya.
Selama ini berusaha mencari tahu dimana sang ibu berada.
Segala daya dan upaya pun ia lakukan, termasuk memberikan pengumuman pada sebuah platform media sosial Tiktok.
Subandrio yang kini berusia 23 tahun mengaku sama sekali belum pernah bertemu sang ibu.
Menurut penuturan keluarganya saat ini, setelah dilahirkan pada 17 September tahun 1998 lalu ia langsung diadopsi.
Hingga beranjak dewasa ia mulai penasaran sebab merasa ada kasih sayang yang berbeda dari kedua orangtuanya yang selama ini mengasuhnya.
"Belum ketemu sudah 23 tahun sejak aku lahir tahun 1998 tanggal 17 September. Sekarang aku tinggal sama orang tua angkat karena aku dari lahir sudah diadopsi sama orang tua yang sekarang ini," ucapnya.
Sekira setahun belakangan ia mulai memberanikan diri menanyakan ibu kandungnya.
Namun orang tua asuhnya tak mau memberikan jawaban.
Ia disarankan agar menemui seorang bidan yang membantu sang ibu lahiran.
Kemudian ia pun datang ke sebuah klinik tak jauh dari rumahnya. Di sana ia menanyakan bagaimana ia bisa dilahirkan di klinik tersebut dan siapa yang melahirkannya.
Setibanya di klinik yang dimiliki oleh Rosmalina Barus, ia hanya menjelaskan secara singkat.
Bidan tersebut mengaku kalau ibu Subandrio dulunya seorang mahasiswi yang tengah mengandung tiba-tiba datang ke kliniknya.
Ketika itu kondisinya lemah, ia sedang hamil tua. Mahasiswi itu sedang mengandungnya bayi yang hendak melahirkan.
Ketika itu juga sang bidan mempertanyakan dimana suaminya, namun tak dijawab.
Atas dasar kemanusiaan dan sumpah seorang tenaga medis akhirnya wanita sekitar 20 an itu menjalani proses lahirnya di klinik milik Rosmalina Barus tersebut hingga akhirnya lahirlah Subandrio, bayi laki-laki yang kini telah dewasa.
"Kalau dari informasi ibu aku dulu itu mahasiswa, dia hamil 9 bulan, dia jalan nampak ada klinik masuk la dia dan pengakuan dari bidan itu sempat nanya mana suaminya gak mau Jawab. Jadi gak mau ditangani, cuma karena ada sumpah bidan gak mungkin gak dilayani," lanjutnya.
Lebih lanjut sang bidan menceritakan kepadanya, pascamelahirkan sang ibu meminta tolong agar dicarikan orang yang mau mengadopsinya hingga akhirnya orang tua yang saat ini membesarkannya mau mengadopsi Subandrio hingga dewasa.
Meski demikian, bidan tersebut enggan berterus terang siapa ibunya dan dimana keberadaannya saat ini.
"Orang tuaku sekarang ini gak punya anak jadi aku anak tunggal. Aku pengen tau, pengen ketemu aja namanya orang tua yang melahirkan," ungkapnya.
Saat ini Subandrio telah berusia 23 tahun. Hingga beranjak dewasa ia sama sekali belum pernah melihat wajah sang ibu.
Ia merasa tersiksa menahan kerinduan terhadap wanita yang mengandungnya selama sembilan bulan. Ia ingin mengenal dan melihat wajahnya.
Tak terkecuali sudah meninggal, ia ingin mengetahui dimana makamnya.
Subandrio pun kini hidup diambang kesulitan.
Ia tak bisa melanjutkan pendidikan sehingga Sekolah Menengah Pertama (SPM) pun tak tamat.
Orang tua angkatnya hidup pas-pasan. Sang ayah bekerja serabutan.
Sama halnya dengan Subandrio. Ia pun bekerja serabutan, kadang jadi kuli, kadang juru cuci mobil.
Ia hanya berharap bisa bertemu sang ibu, apapun yang terjadi ia mau mengenal wanita tersebut.
"Aku gak mau ikut dia, cuma mau tau mukanya saja biar tau asal usul ku. Kalaupun sudah meninggal kasih tau la dimana kuburannya," harapnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul VIRAL Kisah Seorang Pemuda di Medan, Cari Ibu Kandung yang Memberikannya Diadopsi Orangtua Angkat, https://medan.