Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

KKB Papua

'Mereka Tidak Ada Tempat di Republik Ini' Jokowi Instruksikan TNI-Polri Sikat KKB

Aksi-aksi kejahatan yang dilakukan organisasi yang dikenal sebagai Organisasi Papua Merdeka (OPM) ini pun membuat Presiden Joko Widodo murka.

Editor: Hasriyani Latif
Kementan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) 

TRIBUN-TIMUR.COM - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua makin meresahkan masyarakat.

Aksi-aksi kejahatan yang dilakukan organisasi yang dikenal sebagai Organisasi Papua Merdeka (OPM) ini pun membuat Presiden Joko Widodo murka.

Seperti diketahui, aksi kelompok ini tidak sedikit korban jiwa berjatuhan, baik aparat maupun warga sipil.

Beberapa bulan lalu, salah satu Jenderal milik TNI AD yakni Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Karya Nugraha gugur di tembak kelompok tersebut di kabupaten Intan Jaya, Papua.

Hal itu membuat Presiden Jokowi marah besar.

Jokowi pun secara langsung memerintahkan Panglima dan Kapolri untuk terus mengejar kelompok tersebut.

“Saya telah memerintahkan kepada Panglima TNI dan Kapolri untuk terus mengejar dan menangkap seluruh anggota KKB," kata Jokowi belum lama ini.

Bahkan Jokowi secara terbuka menyampaikan tidak ada tempat bagi kelompok tersebut.

“Saya tegaskan tidak ada tempat untuk kelompok-kelompok kriminal bersenjata di tanah Papua maupun di seluruh pelosok Tanah Air,” tegasnya.

Menanggapi penyataan Presiden Jokowi, Presiden interim United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) Benny Wenda angkat bicara.

Presiden interim United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) Benny Wenda.

Ia juga mempertanyakan terkait Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) yang dijuluki penjahat dan teroris.

"Pertanyaan saya kepada Presiden Indonesia adalah: Siapa yang menginvasi negara kita? Siapa yang telah membunuh lebih dari 500.000 pria, wanita dan anak-anak?," tulis Benny dalam pernyataan yang diunggah di laman ULMWP.

Benny juga memprotes pernyataan Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo, yang mendesak Pemerintah untuk "menghancurkan mereka dulu. Kita akan membahas masalah hak asasi manusia nanti." cetusnya

Menurutnya, pernyataan Bambang Soesatyo itu dinilai mengabaikan hak asasi manusia (HAM) dalam memberantas KKB.

"Ini adalah mentalitas yang menyebabkan penyiksaan dan pembunuhan Pastor Yeremia Zanambani tahun lalu," ujarnya.

"Sikap inilah yang mengakibatkan tiga pria dipukuli hingga meninggal dunia di sebuah rumah sakit pada Februari. Itu sebabnya Amnesty Indonesia sudah mengutuk pembicara tersebut." bebernya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved