Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Resufle Kabinet

Inilah Reaksi SYL dan Menteri-menteri Soal Isu Resuffle Kabinet, PAN & Hadi Tjahjanto Masuk Bursa?

Wacana resuffle muncul setelah Partai Amanat Nasional (PAN) masuk dalam partai koalisi pemerintah pada September 2021.

Editor: Ansar
Tribunnews.com
Para Menteri menjalani pelantikan Menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Presiden Joko Widodo resmi melantik 34 Menteri, 3 Kepala Lembaga Setingkat Menteri, dan Jaksa Agung untuk Kabinet Indonesia Maju. Hari ini Presiden Jokowi reshuffle kabinet, ada 6 nama menteri akan diganti termasuk Syahrul Yasin Limpo atau SYL? Siapa penggantinya? 

Isu reshuffle Kabinet kembali berembus setelah Marsekal Hadi Tjahjanto resmi diberhentikan dengan hormat dari jabatan Panglima TNI oleh DPR.

Namun, hingga kini belum ada informasi pasti kapan perombakan jajaran pembantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu akan berlangsung. 

Menanggapi hal itu, Ketua DPP PKB Daniel Johan menilai sosok mantan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) itu memang pantas masuk ke dalam jajaran kabinet. 

Namun, hingga kini Presiden Jokowi belum memanggil elite partai koalisi untuk membicarakan reshuffle kabinet tersebut. 

"Kalau sudah dipercaya sebagai Panglima TNI tentu memiliki kemampuan yang mumpuni di bidangnya. Sejauh yang saya tahu belum ada pembahasan ini," kata Daniel kepada Kompas TV, Rabu (10/11/2021). 

Terkait posisi untuk Marsekal Hadi dalam kabinet nanti, ia menyerahkan sepenuhnya kepada Kepala Negara. Karena itu merupakan hak prerogatif dari seorang presiden. 

"Apakah presiden membutuhkan dan dianggap tepat dengan pos barunya, tapi selama ini sosok (mantan) Panglima TNI dianggap hal yang mumpuni untuk mendapat tugas yang lain. Baik di kabinet maupun lembaga lainnya," kata dia. 

Sebelumnya, Marsekal Hadi dinilai akan meramaikan bursa reshuffle kabinet Indonesia Maju untuk menggantikan Kepala Staf Presiden atau KSP Moeldoko. 

"Mungkin juga ada KSP, karena kalau kita lihat spot ini memang disiapkan sebagai suatu lingkaran terdekat Pak Jokowi untuk memberikan rekomendasi strategis terhadap kebijakan penting dalam pemerintahan," kata Peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes dalam program Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Senin (8/11/2021). 

Ia menilai, apabila diploting untuk menggantikan menteri koordinator, posisi itu amat susah untuk tergantikan.

Pertama, ada Menko Polhukam Mahfud MD; Menko Perekonomian Airlangga Hartarto; Menko PMK: Muhadjir Effendy; dan Menko Kemaritiman dan Investasi: Luhut B Pandjaitan. 

"Kalau kita lihat di posisi menko saya lihat sudah tidak bisa digeser. Saya kira itu formasi yang sudah cukup pas, agak susah digeser," ujarnya. (*)
 

(Kompas.com/Kompas.tv)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved