Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

KSAD

Pengalaman Pahit KSAD Jenderal Dudung Abdurachman, Kue Jualannya Berhamburan Ditendang Tentara Baru

Jenderal Dudung Abdurachman dilantik sebagai Kepala Staf Angkatan Darat atau KSAD gantikan Jenderal Andika Perkasa yang diangkat jadi Panglima TNI

Editor: Edi Sumardi
TNI AD DAN DOK TRIBUNNEWS.COM/JEPRIMA
KSAD, Jenderal Dudung Abdurachman. Dia mantan Pangkostrad dan Pangdam Jaya. 

Menurut Dudung Abdurrachman, keberaniannya itu sudah seharusnya dimiliki seorang pemimpin.

Bagi dia, pemimpin harus tegas dalam mengambil keputusan.

"Ciri pemimpin itu satu, dia harus berani ambil keputusan. Kalau keputusan itu benar berarti bagus, kalau keputusan itu salah, masih bagus daripada tidak berani sama sekali," kata Dudung Abdurrachman.

Dudung Abdurrachman mengatakan, selama menjabat sebagai perwira ia ingin memberikan pengaruh.

Ia tidak mau hanya duduk menikmati jabatan tanpa memberikan dampak yang berarti.

"Saya pikir apa yang harus saya buat untuk bangsa ini apalagi di DKI Jakarta ini kan barometer. Kalau Jakarta aman, semuanya akan aman," tuturnya.

Selain itu, Dudung Abdurrachman juga tak ingin berada di zona nyaman kepemimpinannya. Bahkan ia mengaku tak takut kehilangan jabatan karena keputusan yang dia ambil.

Dudung Abdurrachman memahami betul setiap tindakannya tentu memiliki risiko.

Namun, ia berkeyakinan untuk selalu berani menghadapi risiko.

"Saya enggak mau datar-datar saja, saya cari aman saja saya enggak mau. Ah yang penting aman, saya takut dicopot jabatan, saya enggak. Selagi kepentingan saya untuk kepentingan Merah Putih, untuk republik ini, jangan ragu, jangan setengah-setengah, dan jangan main-main," tutur Dudung Abdurrachman.

Kepada anak buahnya, Dudung Abdurrachman selalu mengajarkan untuk menjadi petarung yang membela kepentingan rakyat.

Dudung Abdurrachman mengingatkan bahwa TNI berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Jika seorang prajurit tak bekerja membela rakyat, maka ia menjadi tidak berarti.

"Saya ajarkan kepada prajurit Kodam Jaya, kamu harus menjadi petarung, kamu harus jadi jagoan dan kamu harus jadi pemberani. Jangan jadi ayam sayur saya bilang, kalau diadu kalahan, harus jadi jagoan," kata Dudung Dudung Abdurrachman.

"Artinya bukan kemudian kita sok jago juga tidak, saya katakan ini kalian pegang teguh 8 Wajib TNI terutama yang ke-8, menjadi contoh dan mempelopori segala usaha-usaha untuk mengatasi kesulitan rakyat sekelilingnya kita harus hadir di tengah-tengah mereka rakyat sedang kesulitan, kamu harus hadir," tuturnya.(*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved