Dulu Preman, Sekarang Sandy Iswandi Memilih Insaf dan Hafal Ayat Alquran
"Ini tato saya bunga mawar warna merah, sisa tangkainya belum terhapus," ucap mantan preman di Maccini Sombala ini.
Penulis: Kasdar Kasau | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sandy Iswandi, peserta hapus tato gratis mengaku terbantu atas kehadiran program Mahtan.
Ia bahkan menjadi peserta pertama sejak Mahtan menjalankan aksi tersebut.
Kini tato bunga mawar di lengan kanannya hilang 90 persen.
Nyaris tak bisa ditandai lagi jika itu bekas gambar bunga.
"Ini tato saya bunga mawar warna merah, sisa tangkainya belum terhapus," ucap mantan preman di Maccini Sombala ini.
Selain di lengan, Sandi juga punya tato di dada bagian kanan.
"Saya pasang tato kira-kira umur 17 tahun, sudah 30 tahun berlalu," katanya.
Berkat keteguhan hati dan semangatnya ingin berubah.
Kini langkah Sandy berbuah hasil.
"Asal komitmen dan tidak menyerah, pasti berdampak positif," ujarnya.
Sandy mengaku telah menjalani hapus tato gratis kurang lebih 20 kali.
"Awalnya saya lihat ada penawaran fasilitas hapus tato tidak dipungut biaya di media sosial, akhinya saya ikut," tuturnya.
Tiap kali Mahtan berkegiatan di Makassar, Sandy selalu ikut.
Berkat Mahtan, dirinya bisa menghafal surah Ar Rahman.
Ia juga telah khatam surah Yasin.