Tribun Makassar
Penimbunan Sirkuit Balap dan GOR Untia Batal Lelang, Anggaran Rp16 Miliar Kemana?
Dispora Makassar menyebut Anggaran penimbunan sirkuit balap dan GOR Untia menjadi sisa lebih pembiayaan anggaran (SiLPA) di tahun 2021
Penulis: Siti Aminah | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Unit Layanan Pengadaan (ULP) Pemerintah Kota Makassar menolak pengajuan lelang penimbunan lahan sirkuit dan gedung olahraga (GOR) di Untia, Kecamatan Biringkanaya.
Hal itu disampaikan oleh Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Makassar, Husni Mubarak.
Husni mengatakan, alasan ULP menolak usulan tender tersebut karena waktu yang tersisa sudah tidak cukup.
Dimana lelang tender membutuhkan waktu sekira sebulan lebih, dan proses penimbunan butuh waktu paling lama 90 hari.
"Sempat mengajukan tender, tapi ULP menolak, proses tender satu bulan, timbunan 90 hari, jadi tidak cukup waktunya," ucap Husni Mubarak kepada Tribun-timur.com, Jumat (12/11/2021).
Padahal anggaran penimbunan telah dimasukan dalam APBD Perubahan 2021.
Sebanyak Rp16 miliar yang disiapkan untuk menimbun lahan sekira 10 hektar.
Dengan begitu, anggaran ini otomatis menjadi sisa lebih pembiayaan anggaran (SiLPA) di tahun 2021.
"Anggaran Rp16 M jadi Silpa, nanti dikembalikan di pokok (2022, red)," katanya.
Husni menambahkan, kedua program tersebut sudah di tahap perencanaan.
Anggaran perencanaan untuk sirkuit Rp2 miliar, sementara GOR Rp5 miliar.
"Kita akan tuntaskan tahun ini," tegasnya.
Kata Husni, kedua program tersebut ada di lokasi yang sama, yakni di Kelurahan Untia, total luas lahannya 10 hektar lebih.
Tahun depan, selain penimbunan juga akan dilakukan pembangunan fisik.
Anggaran pembangunan fisik diestimasi mencapai Rp50 miliar untuk sirkuit, dan Rp100 miliar untuk GOR.
Pada Hari Ulang Tahun (HUT) ke -414 Makassar, program ini telah dilaunching oleh Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto.
Danny menyampaikan, selain sebagai pusat olahraga, ia mengonsep GOR ini agar bisa multifungsi.
Yakni menjadi wadah penampungan masyarakat yang mengalami bencana, baik bencana alam maupun non alam seperti pandemi covid-19.
Tempat olahraga ini bisa dijadikan rumah sakit darurat untuk mengevakuasi masyarakat yang terdampak musibah.
"Pemerintah kota membuat gedung sendiri, gedung olahraga multi fungsi sekaligus pusat pengungsian dan untuk rumah sakit darurat," paparnya.
Bangunan ini nantinya bisa menjadi tempat perawatan pasien covid-19 jika terjadi ledakan covid.
"Kalau ada pandemi lagi kita sudah siapkan. Tempat spektatornya itu sama dengan lebarnya tempat tidur jadi kalau ada bencana besar orang bisa mengungsi disitu ribuan orang bisa diungsikan disitu," jelasnya.
Sementara untuk sirkuit balap, Danny bercita-cita menghadirkan sirkuit balap dengan konsep berbeda, tidak pernah ada di dunia.
"Kita akan rancang kita bikin salah satu desain sirkuit tidak pernah ada di dunia. Kenapa saya buat sirkuit karena kita menikmati mangrove sebagai latar belakang pemandangannya," tutupnya. (*)