Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Jembatan Miring Retak

Jembatan Miring Palopo Ditutup Total, Warga Nyebrang Pakai Perahu

Jembatan Miring yang rusak dan rawan ambruk di Kota Palopo, Sulawesi Selatan kini ditutup total. Jembatan itu merupakan jalur utama Trans Sulawesi

Penulis: Arwin Ahmad | Editor: Suryana Anas
BPBD Palopo
Warga menyebrang Sungai Salubattang menggunakan perahu karet akibat ditutupnya Jembatan Miring Palopo. 

TRIBUN-TIMUR.COM, PALOPO - Jembatan Miring yang rusak dan rawan ambruk di Kota Palopo, Sulawesi Selatan kini ditutup total.

Baik untuk kendaraan roda empat, roda dua hingga pejalan kaki.

Itu karena jembatan yang merupakan jalur utama Trans Sulawesi itu, kini dalam tahap perbaikan.

Pasca ditutup sejak Minggu (31/10/21) lalu, aktivitas masyarakat terhambat.

Selasa (9/11/2021), warga menyeberang menggunakan perahu yang disiapkan TRC BPBD Kota Palopo.

BPBD menyiapkan perahu karet.

Khususnya bagi warga dan pelajar.

Kepala BPBD Palopo Antonius Dengen mengatakan, ia menerjunkan anak buahnya membantu warga.

Hingga perbaikan jembatan ini selesai.

“Personel ditugaskan hingga jembatan bisa dilalui,” kata Kepala BPBD Palopo Antonius Dengen Selasa (9/11) siang.

Petugas membantu penyeberangan dengan perahu ditarik dari tali yang dibentangkan dari dua sisi.

Sebelumnya, pasca ditutupnya Jembatan Miring, diberlakukan dua jalur alternatif.

Namun karena kondisi jalanan yang sempit dan rusak, membuat moda transportasi macet setiap hari.

Bahkan tidak sedikit truk yang menginap berhari hari di jalan karena kemacetan. 

Sebelumnya, Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman dalam rilis mengatakan, segera melakukan koordinasi dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sulawesi Selatan selaku penanggung jawab untuk menindaklanjuti masalah tersebut.

Menurutnya, situasi sedang darurat sehingga butuh penanganan cepat. 

"Kita panggil Balai Jalan KemenPUPR untuk rapat bersama percepatan solusi. Kita harus cepat, karena ini darurat, Saya sudah perintahkan Dishub dan jajaran untuk turun bantu, mereka sudah di sana," ujar Andi Sudirman, Selasa (9/11/2021). 

Menurutnya, jalur Masamba menjadi fokus Pemprov beberapa hari ini.

"Situasi hujan dan banjir serta kenaikan air sungai secara drastis menjadi masalah berulang," katanya.

Meski masalah tersebut merupakan kewenangan BBPJN, namun Andi Sudirman menuturkan, perlu sinergi bersama agar masalah cepat terselesaikan. 

"Tim Provinsi termasuk jajaran Polda telah turun dan standby di lokasi sejak beberapa hari lalu. Hari ini kami akan memanggil Balai Jalan dan Jembatan Kementerian PUPR untuk Solusi darurat dan permanen secara bersama," ujarnya.

"Ini harus segera diselesaikan karena emergency. Ini masih kewenangan Balai tapi itu tanggung jawab bersama kita, harus bersinergi untuk solusi," jelasnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved