HUT Makassar ke 414
Salawati Daud, Perempuan Pertama Jadi Wali Kota Makassar dan Anggota PKI
Kota Makassar (dulu bernama Ujungpandang atau Ujung Pandang) pernah dipimpin seorang perempuan, perempuan wali kota pertama.
TRIBUN-TIMUR.COM - Kota Makassar (dulu bernama Ujungpandang atau Ujung Pandang) pernah dipimpin seorang perempuan, perempuan wali kota pertama.
Itu terjadi pada masa berdirinya Negara Indonesia Timur.
Perempuan wali kota tersebut adalah Salawati Daud.
Dia memimpin pemerintahan Makassar selama 8 bulan lebih, 27 Desember 1949 hingga 17 Agustus 1950.
Dia adalah wali kota ke-12 sepanjang sejarah Kota Makassar atau Ujungpandang, ibu kota Sulawesi Selatan.
Disalin dari laman Wikipedia.org, Salawati Daud atau Charlotte Salawati adalah seorang aktivis perempuan dan pejuang kemerdekaan dan mantan anggota DPR dan anggota dari Partai Komunis Indonesia ( PKI ).
Pada tahun 1945 ,ia mulai menerbitkan majalah Wanita di Makassar, yang memiliki oplah mencapai 2.000-an.
Mulanya ia tercatat sebagai anggota Partai Kedaulatan Rakyat.
Baca juga: Dulu 1 April, Kenapa HUT Makassar Pindah ke 9 November? Kenapa Berubah dari Ujung Pandang?
Dari Arsip Antara diketahui, partai ini sangat pro republik dan memperjuangkan hak-hak kaum perempuan.
Salawati Daud menikah dengan seorang pejabat pemerintah dari Maros, kubu gerilya selama Perang Kemerdekaan Indonesia.
Dia melakukan perjalanan ke Jakarta, berusaha untuk meyakinkan pemerintah republik untuk mendukung perjuangan gerilya.
Setelah Proklamasi, 17 Agustus 1945, Makassar langsung dicaplok Sekutu/NICA.
Sejumlah pemimpin Republik, termasuk Gubernur Sulawesi zaman itu, Sam Ratulangi, ditangkap oleh Belanda.
Gagal-lah upaya membentuk pemerintahan RI di Makassar.
Republik Indonesia baru berhasil membentuk pemerintahan sendiri di Makassar tahun 1949.