Tribun Makassar
Alami Hipertensi, Sebagian Warga di Kepulauan Sangkarrang Makassar Tak Bisa Divaksin
Camat Sangkarrang, Akbar Yusuf memantau langsung vaksinasi hari kedua di dua kelurahan tersebut.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Saldy Irawan
Kata dia, warganya banyak yang hipertensi sehingga tidak memungkinkan untuk menjalani vaksinasi.
Apalagi kondisi kesehatan masyarakat jadi pertimbangan utama sebelum divaksin.
"Memang ada beberapa yang mengalami hipertensi, ada juga yang masih takut atau khawatir jadi itu berefek ke tekanan darahnya yang tiba-tiba naik," jelasnya.
Selain hipertensi, ada juga warga yang memiliki riwayat penyakit seperti asma, asam urat, habis operasi dan lain-lain.
Kendati begitu, ia mengapresiasi antusias masyarakat yang sudah mengalami perubahan.
Ia menjelaskan, sebelumnya partisipasi masyarakat untuk mengikuti vaksinasi sangat rendah.
Namun pihaknya terus mengedukasi dan mensosialisasikan soal manfaat vaksin ke warga setempat.
"Dari 4500 warga, baru 521 yang sudah divaksin," ungkapnya.
Sementara itu Camat Sangkarrang, Akbar Yusuf mengatakan, cakupan vaksinasi di Sangkarrang masih rendah.
Dari sembilan ribu lebih warga wajib vaksin baru empat ribuan yang menjalani vaksinasi.
"Jumlah warga 12 ribu lebih, wajib vaksin sekira sembilan ribu, yang sudah divaksin 4 ribuan," ujarnya.
Rendahnya cakupan vaksinasi akan terus digenjot hingga akhir tahun mendatang, targetnya 75 persen.
Salah satu upaya yang akan dilakukan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dengan mewajibkan penyertaan bukti vaksinasi di dermaga penyeberangan Kayu Bangkoa.
Juga masyarakat penerima PKH harus wajib vaksinasi untuk bisa menerima bantuannya.
"Disamping itu edukasi juga harus tetap berjalan, kita terus sinergi dengan lurah, RT/RW, dan tokoh masyarakat untuk mengajak mereka vaksinasi," terangnya.
