IKA Unhas
IKA Unhas, Kelompok Arisan atau Kapital Simbolik yang Dimonopoli
IKA Unhas yang selama ini yang dianggap mati suri dan sebagian besar alumninya bersikap masa bodoh tetiba bangkit, gaduh, dan berisik menjelang mubes.
Meskipun masih sebatas rumor sampai saat ini belum ada diantara mereka yang disebut namanya menolak dicalonkan.
Debat panas diantara alumni terkait mekanisme pemilihan ketua umum hingga tempat pelaksanaan Mubes di medsos menjadi bukti strategisnya jabatan Ketua IKA Unhas.
Antusiasme alumni merespon Mubes menunjukkan anggapan JK soal IKA Unhas yang statusnya satu tingkat di atas kelompok arisan keliru. Unhas merupakan universitas terbesar di Kawasan Timur Indonesia dengan puluhan ribu alumni yang tersebar di seluruh Indonesia dan manca negara.
Dari segi jumlah alumni memang tidak cukup signifikan sebagai dukungan politik untuk kontestasi Cawapres misalnya.
Namun sebagai institusi pendidikan terbesar di Kawasan Timur Indonesia Unhas secara politik merupakan kapital simbolik yang sangat penting dalam arena politik praktis.
Disadari atau tidak selama JK menjabat Ketua IKA Unhas, benefit terbesar diperolehnya dalam wujud kapital simbolik ini.
Jenis kapital ini yang melekat dan berperan strategis tiap kali JK terlibat dalam kontestasi politik.
Pierre Bourdeau, filsuf, sosiolog, dan antropolog Prancis yang menganalisa hubungan antar habitus dengan kapital dalam suatu arena menjelaskan bahwa kemenangan yang dirai sangat ditentukan oleh jenis kapital apa yang dimiliki serta ketepatan menempatkan kapital serta habitus dalam suatu arena.
Bourdieu sendiri membedakan 4 jenis kapital yakni, ekonomi, budaya, sosial serta kapital simbolik.
Sebelum menjabat Ketua IKA Unhas puluhan tahun silam JK dikenal publik sebagai pengusaha dengan kemampuan manajerial yang mumpuni sekaligus organisatoris handal.
Pasca terpilih secara aklamasi sebagai Ketua IKA 39 tahun silam JK otomatis mengantongi tiket sebagai representasi alumni dengan beragam jabatan dan profesi penting.
Jabatannya sebagai Ketua IKA Unhas membuat JK memanen kapital simbolik sebagai representasi alumni Unhas yang terdidik.
Bagi Mulawarman posisi strategis JK di pusat kekuasaan seharusnya berimplikasi positif terhadap peningkatan kualitas serta kesejahtraan alumni.
Mulawarman mencontohkan Kementerian Dalam Negeri dan Kemendiknas yang sangat lekat dan merupakan rumah kedua bagi alumni UGM berkat kerja keras Kagama
Sementara Alumni Universitas Indonesia lewat jaringan Iluni, Kemenkeu dan Kemenkes jadi kampus kedua mereka.