Opini Tribun Timur
Lulus Sebelum Ujian; Kunci Meraih Ikatan Halal yang Bahagia
Cinta yang halal belumlah cukup dalam membina rumah tangga karena tujuan pernikahan sebagaimana diisyaratkan oleh Al-Qur'an Surah al-Rum
Ketika setiap pasangan telah berumah tangga maka di saat itulah mereka harus bisa melepaskan diri dari ketergantungan kepada orang tua.
Nah, jika hal-hal dapur dan perut tidak terpenuhi maka hal inilah juga yang banyak menjadi penyebab hancurnya sebuah rumah tangga sehingga kecerdasan dalam bertanggungjawab menjadi hal yang penting sebelum memasuki gerbang ikatan yang halal.
Ketiga adalah kecerdasan beragama, pengetahuan tentang keduniawian tidaklah cukup karena hidup seseorang tidak hanya akan berakhir di dunia saja.
Destinasi terakhir manusia adalah di akhirat kelak kembali kepada Tuhan. Maka tidak ada gunanya ketika rumah tangga penuh dengan kebahagiaan duniawi tapi kering akan pengabdian kepada Ilahi atau tidak tercapainya kebagian ukhrawi.
Maka pengetahuan agama seseorang juga sangat penting dalam membangun hubungan yang halal sehingga kebahagiaan hubungan halal itu tidak berhenti di dunia saja akan tetapi sampai ke akhirat.
Lulus sebelum ujian adalah seseorang benar-benar telah siap atau matang sebelum memasuki dunia rumah tangga meskipun ada yang bilang “Nanti kita belajar sama-sama,” kata ini bagus-bagus saja jika benar-benar ada komitmen bersama.
Akan tetapi jauh lebih baik jika seseorang telah matang sebelum memasuki ikatan halal.
Lagi-lagi kedewasaan bukanlah tentang usia tapi tentang bagaimana seseorang ingin terus belajar, berbenah dan memperbaiki diri.
Belajar adalah hal yang tidak pernah berakhir, mungkin secara akademik pendidikan seseorang telah selesai saat mereka meraih gelarnya.
Akan tetapi substansi dari pendidikan itu sendiri tidak pernah selesai karena seseorang harus terus belajar itulah sebabnya menuntut ilmu menjadi kewajiban bagi setiap muslim dan muslimah sebagaimana diisyaratkan oleh hadis Nabi.
Nelson Mandela pernah mengatakan bahwa pendidikan adalah senjata paling ampuh untuk mengubah dunia.
Untuk mengubah dunia memang dibutuhkan perubahan dan perubahan itu harus dimulai dari diri sendiri.
Berubah bisa diibaratkan dengan hijrah.
Hijrah dari diri yang tidak baik menuju diri yang baik atau hijrah dari pribadi yang baik menuju pribadi yang lebih baik lagi.
Tentang perubahan diri, harus disadari memang bukan hal yang mudah terlebih jika hal itu telah mendarah-daging dan menjadi kebiasaan. Akan tetapi tidak ada yang mustahil jika seseorang ingin berusaha.
Berubah mungkin hal yang melelahkan tetapi mendapatkan sesuatu yang lebih baik jauh lebih menyenangkan.
Nah lulus sebelum ujian adalah hak setiap orang yang ingin berusaha mewujudkannya menjadi nyata. Jadi segera perbaiki diri untuk menggapai cinta halal yang bahagia dunia sampai akhirat.(*).
Tulisan ini juga diterbitkan pada harian Tribun Timur edisi, Kamis (4/11/2021).