Bantaeng
Bangkitkan Ekonomi Rakyat, Bupati Bantaeng Dorong Produktivitas UMKM Melalui Program Bantuan Modal
Salah satu upaya dilakukan dengan memberikan bantuan modal usaha berbasis dusun atau RW bagi pelaku UMKM di Bantaeng.
Penulis: Achmad Nasution | Editor: Abdul Azis Alimuddin
TRIBUNBANTAENG.COM, BANTAENG - Bupati Bantaeng Ilham Syam Azikin kini terus mengupayakan agar warganya tetap produktif di masa pandemi Covid-19.
Salah satu upaya dilakukan dengan memberikan bantuan modal usaha berbasis dusun atau RW bagi pelaku UMKM di Bantaeng.
Bantuan tersebut merupakan salah satu program unggulan Ilham Azikin.
Hal itu disampaikan pada wawancara khusus bersama host Wapimred Tribun Timur AS Kambie dengan tema "Gerakan Bersama Kaum Milenial Membangun Bantaeng,” disiarkan live di channel YouTube TribunTimur.com, Minggu, (31/10/2021) lalu.
“Ada program Yes dari Kementerian Pertanian dan kita combain dengan bantuan modal berbasis Dusun RW di Bantaeng itu kita turun,” kata mantan Ketua KNPI Sulsel itu.
Kata Ilham, teman-teman yang ada di lapangan merasakan di tengah keterbatasan di masa pandemi tetapi masih bisa produktif dan bergerak karena ada pemerintah.

Itu yang membantu menjaga pergerakan ekonomi kerakyatan di Bantaeng.
Selain suporting dari pemerintah pusat, seperti program yess ada support dari pemerintah provinsi.
Di kabupaten juga dengan memanfaatkan APBD kita mencoba menjaga stabilitas dengan memberikan kepada pelaku-pelaku usaha.
Dan hampir 90 persen adalah kaum milenial UMKM, yang bertumbuh di masa pandemi.
Ini program sebelum pandemi tetapi ketika kita ada di tengah pandemi ternyata dirasakan kebermanfaatannya program itu.
Kenapa? karena diberikan bantuan stimulan dan peminat pelaku usaha dengan tidak memberikan beban-beban secara nominal.
"Bebannya hanya satu, usahamu berjalan bergerak dengan merekrut tenaga kerja, jadi kalau sebelum dapat bantuan dia pekerjakan satu, dua orang, tapi ketika diberikan bantuan harus dua kali, tiga kali lipat merekrut minimal orang yang ada di sekitarmu," tuturnya.

Pada masa pandemi ia mengupayakan agar sektor pertanian tetap berjalan.
Dan hal itu didorong dengan keterlibatan para pemuda di Bantaeng.
Seperti pergerakan pemuda dari Serikat Petani alami.
Boleh ada virus Corona tetapi petani milenial ini harus lebih kuat daya jangkit nya dibandingkan Corona kepada orang banyak.
"Di peternakan, di pertanian, saya bersyukur ada anak muda Bantaeng yang hebat-hebat," tuturnya.
Dikatakan, gunung dan laut bersanding di Bantaeng dan itu anugerah dari Tuhan.
"Katanya kalau daerah lain diciptakan saat tuhan sedang tersenyum, kalau banteng diciptakan oleh Tuhan saat sedang jatuh cinta," katanya.
Peran pemuda di Bantaeng juga sangat besar dalam menghadapi pandemi.
Hampir tidak ada benturan ketika melakukan edukasi untuk patuhi protokol.

Itulah kehormatannya orang Bantaeng, menjunjung nilai saling menghormati.
Di awal-awal pandemi salah satu yang sangat ketat melakukan proteksi itu di Kabupaten Bantaeng, dan itu berdampak.
Dari bulan Maret sampai Juni Bantaeng nol kasus karena melakukan skrining di perbatasan.
Namun Bantaeng mengalami bencana banjir sehingga akses interaksi itu terbuka dan itulah awal ada kasus.
"Masuk ke gelombang kedua satu kali kita pernah masuk di zona merah, tetapi saya bilang tadi bawah tingkat kesadaran masyarakat saya merasa bangga dengan apa yang ada di masyarakat Bantaeng," jelasnya.
Dalam percepatan vaksinasi Covod-19 banyak digerakkan oleh kelompok-kelompok pemuda.

Ada KNPI, himpunan pelajar, Pramuka, yang setiap momentum aktivitasnya selalu dirangkaikan dengan vaksinasi.
Itu juga akhirnya berdampak kepada kelompok-kelompok lain yang mungkin tidak lagi milenial.
Milenial menjadi contoh menjadi teladan untuk semua komunitas yang lain.
"Jadi kalau ada yang minta izin, Pak Bupati Saya mau izin adakan kegiatan seperti ini, 100, 200 orang, Saya bilang boleh kita ijinkan kau patuhi protokol kesehatan tapi contoh itu anak muda yang kemarin juga bikin acara dan kita siapkan," ucapnya.
Di Bantaeng juga punya lembaga yang bisa menciptakan tenaga terampil.
Ada BLK, ada Akademi komunitas industri. Semua yang sudah dididik kembali disentuh dengan bantuan modal.(*)