Krishna Murti
Dulu Tembaki Teroris Tapi Kini Brigjen Krishna Murti Diteror Pinjol, Wagub Lampung Bernasib Sama
Anehnya, sang jenderal merasa tidak pernah memiliki utang kepada aplikasi tempat penagih bekerja.
TRIBUN-TIMUR.COM - Masih ingat dengan Krishna Murti dijuluki polisi ganteng usai aksinya saat insiden Bom Sarinah Thamrin 14 Januari 2016 lalu?.
Setelah viral tampil bak selebritis dan disebut polisi ganteng, kini Krishna Murti mendapat teror dari debt collector.
Bukan hanya Krishna Murti, ternyata Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Chalim (Nunik) pun mengalami hal yang sama.
Wajah Krishna Murti menghiasi pemberitaan media massa lokal dan nasional, terutama saat memegang pistol yang diarahkan kepada para teroris.
Saat itu, Krishna Murti yang masih berpangkat Komisaris Besar (Kombes) menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
Lima tahun berlalu, kini Krishna Murti telah naik jabatan dan sudah menjadi Jenderal.
Perwira tinggi ini pertama kali menjadi sorotan kala memperlihatkan aksi tembak menembak di Bom Sarinah Januari tahun 2016 lalu.
Saat kejadian, Krishna Murti merupakan perwira yang terdepan saat baku tembak dengan pelaku teroris di Thamrin.
Sejak saat itu, lelaki berusia 45 tahun ini sontak jadi idola kaum hawa lantaran aksi heroiknya memimpin penyergapan teroris bom Sarinah.
Krishna terlihat gagah.
Dia selalu berada di depan dalam peristiwa bom Sarinah, memberi aba-aba pada anak buahnya untuk bisa menertibkan keadaan.
Namun baru-baru ini, Krishna Murti mendapat teror dari debt collector ilegal.
Dikutip dari TribunLampung.co.id, Senin 1 November 2021, teror debt collector ilegal yang meresahkan warga ternyata tak pandang bulu.
Jenderal polisi pun diteror dengan kata-kata kasar.
Anehnya, sang jenderal merasa tidak pernah memiliki utang kepada aplikasi tempat penagih bekerja.