Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Krishna Murti

Dulu Tembaki Teroris Tapi Kini Brigjen Krishna Murti Diteror Pinjol, Wagub Lampung Bernasib Sama

Anehnya, sang jenderal merasa tidak pernah memiliki utang kepada aplikasi tempat penagih bekerja.

Editor: Ansar
Kolase Tribunlampung.co.id/Instagram
Brigjen Krishna Murti (kiri) dan Wagub Lampung Chusnunia Chalim (kanan). Pinjaman online alias pinjol ilegal semakin meresahkan. Bahkan, jenderal polisi hingga wakil gubernur jadi sasaran pinjol ilegal, padahal mereka tak pinjam. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Masih ingat dengan Krishna Murti dijuluki polisi ganteng usai aksinya saat insiden Bom Sarinah Thamrin 14 Januari 2016 lalu?.

Setelah viral tampil bak selebritis dan disebut polisi ganteng, kini Krishna Murti mendapat teror dari debt collector.

Bukan hanya Krishna Murti, ternyata Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Chalim (Nunik) pun mengalami hal yang sama.

Wajah Krishna Murti menghiasi pemberitaan media massa lokal dan nasional, terutama saat memegang pistol yang diarahkan kepada para teroris.

Saat itu, Krishna Murti yang masih berpangkat Komisaris Besar (Kombes) menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.

Lima tahun berlalu, kini Krishna Murti telah naik jabatan dan sudah menjadi Jenderal. 

Perwira tinggi ini pertama kali menjadi sorotan kala memperlihatkan aksi tembak menembak di Bom Sarinah Januari tahun 2016 lalu.

Saat kejadian, Krishna Murti merupakan perwira yang terdepan saat baku tembak dengan pelaku teroris di Thamrin.

Sejak saat itu, lelaki berusia 45 tahun ini sontak jadi idola kaum hawa lantaran aksi heroiknya memimpin penyergapan teroris bom Sarinah.

Gaya Krishna Murti kala itu mengenakan kacamata hitam, rompi anti peluru, berkemeja hitam, dan celana warna 'khaki'.

Krishna terlihat gagah.

Dia selalu berada di depan dalam peristiwa bom Sarinah, memberi aba-aba pada anak buahnya untuk bisa menertibkan keadaan.

Namun baru-baru ini, Krishna Murti mendapat teror dari debt collector ilegal.

Dikutip dari TribunLampung.co.id, Senin 1 November 2021, teror debt collector ilegal  yang meresahkan warga ternyata tak pandang bulu.

Jenderal polisi pun diteror dengan kata-kata kasar.

Anehnya, sang jenderal merasa tidak pernah memiliki utang kepada aplikasi tempat penagih bekerja.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved