Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Kampus

CoE Fakultas Pertanian Unhas Kenalkan Teknologi Pembenihan Menggunakan Drone

CoE Perbenihan Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin Makassar mendorong pada petani agar melek teknologi.

Penulis: Siti Aminah | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/SITI AMINAH
Pelatihan penangkaran benih padi oleh CoE Fakultas Pertanian Unhas di Hotel Arthama Makassar, Minggu (31/10/2021). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Centre of Excellence (CoE) Perbenihan Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin Makassar mendorong pada petani agar melek teknologi.

Pola kerja petani harus dimodifikasi untuk menghasilkan tanam yang berkualitas.

Dimulai dari tahapan pembenihan, Fakultas Pertanian Unhas punya program pembenihan menggunakan teknologi drone.

Ini menjadi bagian program II, penangkaran benih tanaman padi penanaman II.

Bekerjasama dengan Taiwan International Cooperation Development Fund (ICDF)

Ketua Tim Pelaksana CoE Fakultas Pertanian Unhas, Prof H Yunus Musa mengatakan ini lanjutan dari program yang dijalankan sejak tahun 2018.

Sebelumnya tahap pertama pada tahun 2018-2020, Fakultas Pertanian memprogramkan pengembangan benih berkualitas.

Hanya saja pada tahun kedua ini (2021-2023) ini, bukan hanya fokus pada pengembangan benih berkualitas tapi juga ekspansi menggunakan smart agriculture.

"Yakni pemanfaatan drone untuk memonitor kondisi pertanaman, memonitor kapan panen, kapan produksinya, berapa, kondisi cuaca dan hama," ucap Yunus Musa kepada tribun-timur.com, Minggu (31/10/2021).

Untuk itu, CoE Pertanian Unhas memberi pemahaman dan pelatihan kepada petani dan kelompok tani.

Pelatihan dihelat di Hotel Arthama Makassar, mulai  Jumat-Minggu (29-31/10/2021).

Salah satunya materi tentang pemanfaatan drone sebagai bagian dari smart agriculture yang dibawakan oleh Dr.Muhammad Aqil dan Ahmad Fauzan Adzima.

"Kita ada materi namanya aplikasi dan pengenalan drone, dengan harapan bahwa kita kau maju tidak hanya pada industri teknologi 4.0 tapi kita mau menuju 5.0," ujarnya.

Guru besar Fakultas Pertanian Unhas ini menambahkan, respon petani terkait teknologi drone ini rendah.

Bahkan beberapa petani menganggap bahwa mereka tidak sanggup membeli drone.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved