Tribun Kampus
CoE Fakultas Pertanian Unhas Kenalkan Teknologi Pembenihan Menggunakan Drone
CoE Perbenihan Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin Makassar mendorong pada petani agar melek teknologi.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Hasriyani Latif
Padahal kata Yunus, petani tidak dibebankan untuk membeli drone, melainkan disediakan oleh Balai Sertifikasi Benih atau dari Fakultas pertanian.
"Bayangkan selama ini kita menyemprot pakai tenaga manual, bisa saja kita biayai Rp 600 ribu- Rp 700 ribu, kalau drone Rp 200 ribu- Rp 300 ribu, itupun sudah bisa kita monitor," jelasnya.
Dengan begitu, ini bisa mengejar target Indeks Pertanaman (IP) padi 4 atau penanaman empat kali dalam setahun.
Sehingga produksi padi nasional bisa meningkat.
"Ini untuk.mengejar produksi yamg besar, kita harus berpacu pada teknologi.
Dan juga program Departemen Pertanian IP 400 empat kali nanam," tuturnya.
Selama dibentuknya CoE, sudah sembilan ribu ton partisipasinya dalam perbenihan di Sulsel.
Partisipasi itu diharap tidak hanya 10 persen dari total kebutuhan benih Sulsel.
"Potensi benih di Sulsel antara 30 ribu sampai 33 ribu ton, itu kebutuhan benih sulsel per tahun," jelasnya.
Sekadar diketahui, pembicara atau pemateri dalam kegiatan ini adalah Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Sulsel, pihak BSMB Maros, Darwis Ali.
Prof Kaimuddin, Idris Sumasse, Prof Baharuddin, Muhammad Jayadi, Muhammad Farid, Prof Sylvia Sjam, Dr Amir Yassi, Prof Yunus, dan Prof Elkawakib Syam'un.(*)