Tribun VIP
Bupati Bantaeng Ilham Azikin Bahas Pentingnya Pemuda & Curhat Pernah Jadi Korban Pinjol
Menurutnya, milenial adalah kemampuan kelompok atau individu untuk memanfaatkan potensi agar tetap produktif.
Penulis: Achmad Nasution | Editor: Saldy Irawan
TRIBUNBANTAENG.COM, BANTAENG - Milenial kini menjadi bagian penting dalam membangun sebuah daerah.
Sehingga pemerintah dituntut harus melibatkan dan menyesuaikan diri dengan kaum milenial.
Pendekatan yang harus dilakukan pemerintah harus mengikuti orientasi dan kesukaan kaum milenial.
Seperti itu yang disampaikan Bupati Bantaeng, Ilham Azikin dalam podcast series #12 HUT Sulsel ke-352, tema: "Gerakan Bersama Kaum Milenial Membangun Bantaeng" disiarkan live di YouTube TribunTimur.com, Minggu, (31/10/2021).
"Kita tidak boleh mengharapkan anak-anak (milenial) yang menyesuaikan, tetapi kita ini yang harus pintar-pintar saling memahami dan memaklumi," kata mantan ketua KNPI Sulsel itu.
Menurutnya, milenial adalah kemampuan kelompok atau individu untuk memanfaatkan potensi agar tetap produktif.
Selain itu, milenial harus mampu bertahan dalam kondisi apapun, seperti pada kondisi pandemi saat ini.
Dan harus memberikan pengaruh yang baik bagi lingkungannya.
"Kalau dalam kondisi ini bisa tetap survive bagi dirinya sendiri dan lingkungan sekitarnya itu bisa menjadi label milenial," ujarnya.
Dengan pengalamannya yang sempat memimpin organisasi kepemudaan seperi KNPI menjadi modal baginya.
Karena dengan itu, ia bisa dengan gampang berinteraksi dan melakukan pendekatan dengan milenial.
Kondisi saat ini di era digital dalam genggaman milenial. Informasi sangat cepat didapatka
"Apa yang saya rasakan berinteraksi secara komunal dengan teman-teman pemuda itu yang mewarnai dalam posisinya saya hari ini," tuturnya.
Di awal podcast, anak Anggota DPR RI, Azikin Solthan itu menyinggung soal pinjaman online (Ponjol) yang banyak menjerat masyarakat saat ini.
Sebab masalah yang juga menjadi perhatian MUI saat ini itu dianggap sebagai bagian dari riba.
Bahkan, Ilham sendiri pernah terlibat dalam pinjaman online.
"Saya pun pernah jadi korban pinjol, saya tidak tau siapa yang memasukkan nomor saya sebagai penjamin," jelasnya.
Dari situ ia mengetahui bertapa tertekannya mereka yang terjerat pinjol.
"Dan memang sangat tidak nyaman. Jadi kitalah menjadi bagian yang di teror kan," tuturnya.
Laporan wartawan TribunBantaeng.com, Achmad Nasution.