Tribun Enrekang
Tanggapan BKPSDM Soal Temuan BKN 5 Peserta SKD CPNS di Enrekang Diduga Curang
Terdapat 225 peserta dari 9 titik lokasi (Tilok) tes SKD CPNS 2021 yang diduga lakukan kecurangan.
Penulis: Muh. Asiz Albar | Editor: Sudirman
Sementara jika ada ASN yang terbukti terlibat dalam dugaan kecurangan itu, maka secara tegas mereka akan diberhentikan oleh KemenpanRB.
Salah satu peserta SKD Tilok Enrekang yang enggan disebutkan namanya, mengaku memang ada hal yang ganjil saat pelaksanaan tes SKD di Aula Kantor Bupati Enrekang beberapa waktu lalu.
Pasalnya, seorang rekannya saat tes sempat heran, lantaran dirinya diminta pindah dari kursi komputer yang telah ia tempati dan diarahkan ke kursi selanjutanya..
"Allahualam pak. Tidak bermaksud menuduh tapi ada betul begitu, entah kebetulankah disuruh pindah atau bagaimna tapi perasaannya dia harusnya duduk disitu," akunya.
Peserta Mengadu ke BKPSDM
Sebelumnya juga diberitakan, sejumlah peserta seleksi CPNS di Kabupaten Enrekang mengajukan protes dan melaporkan dugaan kecurangan ke pihak Panitia seleksi (Pansel) yakni BKPSDM Enrekang, Minggu (3/10/2021) lalu.
Para peserta tersebut melaporkan bahwa mereka menemukan adanya seseorang yang menawarkan bantuan untuk bisa lolos seleksi CPNS.
Dengan cara membantu menjawab soal dengan cara sistem kloning, dimana peserta yang bersedia akan dibantu dari jarak jauh dengan mengkloning sistem yang digunakan.
Salah satu peserta yang melapor, Nur Habibah, mengatakan pihaknya sudah menggali informasi melalui telepon terhadap orang yang menawarkan jasa itu.
Dari situ, dirinya mendapat informasi dari oknum tersebut jika di Enrekang sudah ada 9 orang peserta seleksi CPNS yang direkrut untuk mendapat bantuan menjawab soal-soal ujian.
"Saya hanya ingin memastikan saja apakah di Enrekang betul ada yang seperti itu, dan ternyata menurut oknum ini, sudah ada 9 orang yang dia daftar," kata Habibah saat ditemui TribunEnrekang.com, Minggu (3/10/2021) siang.
Dari hasil percakapan oknum dengan calon korbannya via telfon, dia menjelaskan apa yang dimaksud Kloning.
Yakni peserta setelah masuk ruang tes hanya duduk diam saja, komputer akan dikendalikan dari luar oleh orang-orang profesional yang telah ditunjuk melakukan hal tersebut.
Oknum itu mengatakan peserta hanya formalitas saja masuk dalam ruangan dan para orang-orang itu yang akan mengendalikan jawaban lewat jarak jauh.
Bahkan, oknum itu berani menjamin tidak akan ketahuan karena sistemnya jaringan dihacker dengan adanya alat yang sudah terpasang di dalam rungan.