Tribun Sulsel
Pemprov Bagi-bagi Bonus ke Atlet Sulsel Peraih Medali PON XX Papua, Emas Dapat Rp 200 Juta
Bonus ini menjadi motivasi kepada atlet untuk menghadapi PON XXI Aceh-Sumatera Utara tahun 2025.
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) menerima kontingen Sulsel yang telah berlaga di PON XX Papua.
Kegiatan ini berlangsung di Baruga Pattillangoang, Rujab Gubernur Sulsel pada Selasa (19/10/2021) malam.
Atlet, pelatih, asisten pelatih dan mekanik Sulsel yang memperoleh medali pada PON XX Papua menerima bonus secara simbolik dari Pemprov Sulsel.
Pada PON XX Papua yang baru selesai, Sulsel berada di peringkat 11. Mengumpulkan 37 emas dari 32 cabang olahraga diturunkan.
Rinciannya, 11 medali emas, 13 medali perak dan 13 medali perunggu.
Atlet yang raih medali emas mendapatkan bonus Rp 200 juta, medali perak Rp 150 juta dan medali perunggu Rp 100 juta.
Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman mengatakan bonus telah diserahkan secara simbolik.
"Kita sudah sampaikan dengan apa yang dikomitmenkan. Semoga bisa cepat terealisasikan," ucapnya saat ditemui usai kegiatan.
Dia berharap, bonus ini menjadi motivasi kepada atlet untuk menghadapi PON XXI Aceh-Sumatera Utara tahun 2025.
Ke depan, kata Andi Sudirman, pembinaan olahraga tak hanya bersumber dari APBD.
Pria kelahiran Bone ini berusaha mencari sponsorship kepada seluruh Cabor, sehingga kemandirian lebih kuat.
"Sponsorship kita carikan ke setiap Cabor supaya ada kemandirian. Kemandirian memunculkan profesionalitas," sebutnya.
Sementara Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Sulsel, Andi Arwin Azis mengucapkan terima kasih kepada Plt gubernur Sulsel yang telah memenuhi janjinya.
Sebelum PON berlangsung, beliau telah menjanjikan bonus dua kali lipat bagi atlet peraih medali.
"Alhamdulillah sudah diwujudkan walau hanya simbolis. Nantinya akan ditransfer langsung ke masing-masing rekening atlet berprestasi," ujarnya
Dia bersyukur Sulsel bisa meraih peringkat 11 di PON XX Papua.
Dibandingkan pada PON XIX Jawa Barat tahun 2016 hanya berada di peringkat 12.
"Kita sangat bersyukur memperbaiki peringkat, dari peringkat 12 ke peringkat 11. Ini merupakan prestasi," ucapnya.
Bahkan, Sulsel berhasil mengawinkan medali emas dari dua Cabor. Yakni sepak takraw di nomor kuadran putra dan putri serta karate di nomor kata beregu putra dan putri.
Arwin mengaku, beberapa Cabor unggulan diharapkan berkontribusi medali emas, tetapi gagal raih target tersebut.
Beruntung hal tersebut tertutupi oleh Cabor yang tidak unggulkan raih emas, justru mendapatkan medali emas.
Misalnya, Cabor senam tak diunggulkan, ternyata mampu medali emas. Muaythai berhasil memboyong tiga medali, emas, perak dan perunggu.
"Jadi ada saling menutupi antar satu Cabor dengan yang lain. Ada Cabor yang menggantikan Cabor yang tidak meraih target," jelasnya.
Untuk memperbaiki prestasi dan pembinaan olahraga di Sulsel, ia berkomitmen untuk membangun fasilitas olahraga.
Namun, jangan beranggapan Dispora tidak bekerja dan tak ada niat memperbaiki fasilitas.
"Kami berniat memperbaiki fasilitas sesuai kemampuan daerah," dalihnya.
Pembinaan olahraga harus terus berjalan, tidak boleh berhenti. Apa lagi tahun 2025, PON XXI Aceh-Sumut akan dilaksanakan.
Arwin menyebut dalam mengurus olahraga bukan hanya tugas Dispora. Makanya harus melihat pihak swasta, masyarakat dan organisasi olahraga.
Menurutnya, jika semua bertumpu ke Dispora, pembangunan olahraga tak bisa maju kalau tak ada kolaborasi.
Apa yang disampaikan Plt Gubernur Sulsel untuk mencari sponsorship ke depan itu merupakan langkah yang baik.
"Artinya kita harus merekrut banyak orang. Saling kolaborasi dalam membangun olahraga, karena olahraga bukan hanya urusan pemerintah saja, tapi urusan semua pihak," terangnya.
"Jangan bergantung APBD saja. Banyak sumber lain. Banyak daerah melibatkan swasta, BUMN dan BUMD. Bergantung pada APBD saja, ada keterbatasan kemampuan keuangan daerah. Apa lagi di tengah pandemi Covid-19," sambungnya.
Kendati demikian, Arwin menegaskan pihaknya berkomitmen membangun infrastruktur olahraga di Sulsel, termasuk membangun kembali Stadion Mattoanging.
"Ini sudah menjadi komitmen Plt Gubernur Sulsel. Tahun 2022 Stadion Mattoanging mulai dibangun dengan anggaran Rp 70 miliar. Itu sudah jelas, sudah ada KUAPPAS," tegasnya.
Ia mengklaim anggaran Rp 70 miliar itu sudah masuk pembangunan fisik dan dilakukan secara bertahap.
Pihaknya juga berupaya mencari sumber pendapatan lain untuk pembangunan Stadion Mattoanging. Bukan hanya dari APBD, tapi juga dari APBN dam sumber pendapatan lainnya.
"Sudah bergerak ke fisik, dilakukan secara bertahap. Disesuaikan dengan kemampuan daerah," pungkasnya.(*)