Kisah Pria Pengangguran Punya 107 Istri dan Masih Ingin Nikah Lagi, Sebut Poligami Permintaan Tuhan
Ini kisah tentang seorang pria pengangguran yang punya 107 istri, sebut poligami permintaan Tuhan. Dialah Mohammed Bello Abubakar.
Dia mengklaim bahwa menikahi sebanyak mungkin wanita adalah tugas ilahi yang dia terima dari Tuhan.
Bello pertama kali menjadi terkenal pada tahun 2008.
Saat itu, serangkaian artikel mengungkapkan bahwa ia memiliki 86 istri dan sekitar 150 anak, baik yang tinggal bersamanya di kompleksnya di Bida, negara bagian Niger, atau di rumahnya di Lagos.
Ulama Muslim menuduhnya melanggar aturan agama.
Pasalnya, menurut sebagian besar ulama mengizinkan seorang pria menikah atau melakukan poligami dengan empat wanita, selama dia dapat memenuhi kebutuhan seluruh istri dan memperlakukan mereka secara setara.
Dia diberi pilihan yang sangat sederhana, apakah menceraikan 82 istrinya atau menghadapi konsekuensinya.
Kendati demikian Bello menolak, dengan alasan tidak ada hukuman yang dinyatakan dalam Alquran karena memiliki lebih dari empat istri, dan bahwa setiap pria harus bebas menikahi wanita sebanyak yang dia bisa dukung.
Pada akhirnya ia ditangkap atas permintaan Pengadilan Syariah setempat.
Tetapi kemudian Bello dibebaskan, dengan syarat dia hanya boleh menahan empat istrinya.
Bello mengabaikan persyaratan tersebut, dan malah kembali menikahi wanita lain.
Secara total, dia menikahi 107 wanita dan menceraikan 10 dari mereka, yang membuat jumlah istrinya menjadi 97.
Meskipun usianya sudah lanjut, Bello Abubakar mengatakan dia berencana untuk menikah lebih lama lagi.
“Apa yang saya lakukan adalah ilahi. Itu adalah tugas dan saya akan terus melakukannya sampai akhir, ”katanya kepada surat kabar Nigeria Vanguard.
“Jumlah istriku yang banyak? Saya hanya memiliki 97 istri,” tambahnya dalam wawancara dengan The Nation.
“Saya masih akan menikah lagi. Saya akan terus menikahi mereka selama saya masih hidup. Jika itu terserah saya, saya akan menikah mungkin dua istri, tapi apa yang saya lakukan adalah (perintah) ilahi."