Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Yusril Ihza Mahendra

Yusril Ihza Ungkit Masa Lalu Ibas hingga Seret Nama SBY saat Disebut Minta Rp 100 Miliar ke Kubu AHY

Yusril pun mengungkap kembali saat menangani kasus putra SBY yakni Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas, dirinya tak meminta uang sepeserpun.

Editor: Ansar
tribun-timur.com
Yusril Ihza Mahendra ungkit masa lalu Ibas saat disebut minta Rp 100 miliar ke Demokrat kubu AHY. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Nama advokat Yusril Ihza Mahendra kini tengah menjadi sorotan.

Ia disebut-sebut pernah menawarkan jasa Rp 100 miliar jika Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mau menggandengnya sebagai kuasa hukum.

Belakangan kabar tersebut dibantah langsung Yusril Ihza Mahendra.

Yusril pun mengungkap kembali saat menangani kasus putra SBY yakni Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas, dirinya tak meminta uang sepeserpun.

"Tanya saja sama pak SBY. Pak SBY kan pernah minta tolong sama saya untuk menangani kasus Ibas.

Terus saya minta bayaran berapa dari Pak SBY? Nol rupiah," ujar Yusril saat wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribunnetwork Febby Mahendra Putra dan News Manager Tribunnetwork Rachmat Hidayat, Rabu (13/10/2021).

Kala itu, dia mengatakan Ibas sempat menanyakan perihal berapa kontrak yang bakal disepakati agar mau mendampinginya.

Namun, Yusril menolak menerima bayaran mengingat persahabatan dan kedekatannya dengan SBY.

Bahkan ketika itu menurutnya ada banyak saksi, mulai dari Maqdir Ismail, almarhumah Ani Yudhoyono, dan Amir Syamsuddin.

"Ibas saja pada waktu itu menanyakan kepada saya, 'pak Yusril kita bikin kontrak deh bagaimana?'

Saya bilang nggak enak lah dengan beliau (SBY), ya sudahlah ya, ini kan dasarnya persahabatan, membantu saya kepada beliau, nggak usah lah kita bicara-bicara," ucapnya.

Kasus lain pun dicontohkan Yusril, seperti kasus Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang dibelanya habis-habisan.

Tak tanggung-tanggung, kala itu Yusril melawan pemerintah yang berniat mencekal HTI.

Dia menegaskan bukan dirinya pro terhadap perjuangan HTI membangun negara khilafah dan membubarkan NKRI.

Namun, Yusril hanya berusaha membela hak hidup mereka yang diberangus pemerintah.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved