Kebun Raya Bogor
Ada GLOW di Kebun Raya Bogor, Greg Hambali: Sarana Anak Mengenal Lebih Jauh Aneka Flora Indonesia
"Program GLOW ini tentu bagus karena membuka ruang besar agar Kebun Raya Bogor menjadi tujuan anak-anak mengenal jauh flora Indonesia," ujarnya.
“Dengan program GLOW ini, akan membuat lebih banyak anak-anak tertarik datang ke Kebun Raya Bogor,” tutur pria yang dikenal sebagai Bapak Aglaonema ini.
Sementara itu, General Manager Corporate Communication & Security PT Mitra Natura Jaya Zaenal Arifin, menambahkan program GLOW menjadi terobosan KRB setelah lama vakum karena pandemi Covid.
"Program GLOW ini menjadi kesempatan bagi anak-anak untuk belajar lebih dalam tentang flora-fauna yang terjadi di lingkungannya, bukan saja di siang hari tapi juga di malam hari," lanjutnya.
“Dengan program ini pula, semoga anak-anak kita harus memperhatikan kehidupan alam sekitar. Jadi jangan alergi terhadap hal-hal yang baru,” imbuhnya.
Siapa Gregori Garnadi Hambali?
Mengenal nama Gregori Garnadi Hambali atau yang biasa disapa Greg Hambali merupakan peneliti lepas setelah berhenti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Greg adalah nama yang melekat di kalangan komunitas penggemar tanaman hias khususnya Aglaonema. Bahkan Greg dijuluki Bapak Aglaonema Indonesia.
Sudah lebih 20 tahun Gregori Garnadi Hambali melakukan penyilangan tanaman hias.
Greg merupakan pemegang Master of Science (MSc) dalam bidang Konservasi dan Pemanfaatan Sumber Daya Genetik, Departemen Biologi Universitas Birmingham, Inggris, 1976.
Dari tangan Greg, muncul berbagai persilangan Aglaonema baru salah satunya aglaonema Pride of Sumatra.
Kemudian karya paling fenomenalnya adalah Aglaonema Harlequin yang terjual Rp 660 juta pada tahun 2006.
Dikutip dari web Lipi.go.id, dalam tulisan Gregori Garnadi Hambali : Memberi Orang Gairah Hidup, namanya dikenal mahir menyilangkan tanaman hias.
Hasil karyanya beredar ke berbagai negara, menghiasi keragaman tanaman hias yang ada di belahan dunia.
Harganya menggiurkan, meski ia sendiri tidak banyak merasakan manfaat finansial. "Tidak apa-apa. Biarin aja," ucapnya.
Sudah lebih 20 tahun Gregori Garnadi Hambali melakukan penyilangan tanaman hias.