Taiwan
Ini Alasan Taiwan Ngotot Lepas dari China? Negara Pulau Ini Enggan Bernasib Sama dengan Negara Ini
Ini alasan Taiwan ngotot berpisah dengan China ketimbang bersatu kembali. Negara pulau itu tidak mau senasib negara yang dikibuli China ini
UU itu menyatakan hak China untuk menggunakan "cara non-damai" terhadap Taiwan jika mencoba untuk "melepaskan diri" dari China.
Chen digantikan oleh Ma Ying-jeou, yang, setelah menjabat pada tahun 2008, berusaha untuk meningkatkan hubungan dengan China melalui perjanjian ekonomi.
Delapan tahun kemudian, pada 2016, Presiden Taiwan saat ini Tsai Ing-wen terpilih.
Dia memimpin Partai Progresif Demokratik (DPP), yang condong ke arah kemerdekaan resmi dari China.
Setelah Donald Trump memenangkan pemilihan AS pada 2016, Tsai berbicara kepadanya di telepon.
Lalu AS telah berjanji untuk memasok Taiwan dengan senjata pertahanan dan telah menekankan setiap serangan oleh China akan menyebabkan "keprihatinan besar".
Hal itu membuat China marah besar. Akibatnya, sepanjang tahun 2018, China meningkatkan tekanan pada perusahaan internasional.
Caranya memaksa mereka untuk mencantumkan Taiwan sebagai bagian dari China di situs dan mengancam akan memblokir mereka jika mereka gagal mematuhinya.
Lalu Presiden Tsai kembali memenangkan kursi Presiden kedua pada tahun 2020.
Pada saat itu, Hong Kong mengalami kerusuhan selama berbulan-bulan, dengan pengunjukrasa berdemonstrasi menentang pengaruh daratan yang meningkat.
Kondisi itu tentu diawasi oleh banyak orang di Taiwan.
Apalagi belakangan diketahui penerapan undang-undang keamanan nasional China di Hong Kong-lah yang menjadi penyebabnya
Oleh karenanya, Taiwan semakin tidak mau bersatu dengan China.
Pada saat yang sama, AS meyakinkan Taiwan akan dukungannya yang berkelanjutan.
China mengecam keras dan memperingatkan AS untuk tidak mendukung kemerdekaan Taiwan.