Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Makassar

Hampir 200 Orangtua Siswa SMPN 3 Makassar Tolak PTM

Terkait pelaksanaan PTM di sekolahnya, pihak SMPN 3 Makassar mengaku telah mengatur skenario pembelajaran.

Penulis: Siti Aminah | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/SANOVRA JR
Sejumlah peserta dan pembicara berfoto bersama beserta pengajar yang berlangsung di SMPN 3 Makassar, Jl Baji Gau, Makassar, Jumat (26/7/2021). Kegiatan ini merupakan pengenalan dan edukasi museum, dengan tema "Museum Masuk Sekolah" yang dilaksanakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sulsel. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kepala Sekolah SMPN 3 Makassar, Kaswadi mengungkap 20 persen orangtua tidak setuju anaknya ikut Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas.

Jumlahnya mencapai 200 siswa dari 1.158 siswa kelas VII,VII, dan IX.

"Kalau kami lihat ada persoalan persetujuan, 20 persen orangtua tidak setuju, sekitar 100-200 lah," beber Kaswadi kepada tribun-timur.com, Minggu (10/9/2021).

Alasannya, ada yang masih ragu, belum vaksin, atau punya penyakit bawaan. 

Kaswadi menyampaikan, salah satu syarat PTM adalah harus seizin orangtua.

Masing-masing orangtua menyampaikan kesediaan atau penolakan PTM lewat surat pernyataan yang dibuat.

Kata dia, pihak sekolah tak boleh memaksakan kehendak.

Hanya mengimbau atau menyampaikan soal PTM yang dimulai Oktober ini.

"Sekalipun kami siapkan waktu dan tempat tapi kalau tidak diizinkan orangtunya tidak bisa," jelasnya.

Di sisi lain ada siswa yang enggan ikut PTM meski orangtuanya memberi izin.

Faktornya, banyak yang takut menjalani swab tes.

"Syarat bagi siswa untuk ikut tatap muka harus di swab dulu, tapi masih ada beberapa yang takut," ujarnya.

Swab tes hanya dilakukan pekan pertama simulasi PTM.

"Minggu kedua tidakmi, cuma tiga hari pertama," katanya.

Terkait pelaksanaan PTM di sekolahnya, Kaswadi mengaku telah mengatur skenario pembelajaran.

Dari 1.158 jumlah siswa, hanya sepertiga yang dibolehkan ikut PTM terbatas.

Selebihnya lewat pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Hampir 300 siswa dalam sehari yang ikut pembelajaran di kelas.

Mulai dari kelas VII hingga IX, dibagi dua sesi menggunakan 17 ruangan.

"Cuma 33 persen (PTM) itupun kita bagi dua shift dalam sehari, satu kelas hanya ada 10 siswa," tuturnya.

Sebelumnya, Plt Kepala Dinas Pendidikan Makassar, Nielma Palamba mengatakan, simulasi dimulai 4 Oktober 2021 lalu.

Simulasi pertama diikuti oleh 28 sekolah di 14 kecamatan dan seluruh jenjang pendidikan di wilayah kepulauan.

Evaluasi dilakukan tiap dua pekan, untuk menilai keefektifan PTM di masa pandemi covid-19.

Kata Nielma, sekolah akan ditambah jumlahnya jika tidak ada kasus covid-19 selama simulasi.

Rencananya satu kecamatan akan ditambah dua hingga tiga sekolah.

"Kita evaluasi dulu, dilihat hasilnya selama dua pekan bagaimana. Kalau memungkinkan kita tambah sekolahnya," tuturnya.

Nielma menambahkan, PTM serentak dijalankan oleh seluruh jenjang sekolah (SMP, SD/MI, PAUD/TK) pada Desember.

Dimana satuan Pendidikan SD/MI dan kesetaraan akan di laksanakan mulai 1 November 2021 dengan kondisi kelas maksimal 50 persen.

Atau maksimal 18 peserta didik peri rombongan belajar dan menjaga jarak minimal 1,5 meter.

Sementara satuan Pendidikan TK/PAUD akan dilaksanakan mulai 6 Desember 2021 maksimal 5 peserta didik per kelas.

"Semoga di Desember kita sudah bisa (PTM) serentak," tutupnya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved