Tribun Makassar
Semua Jenjang Sekolah di Makassar PTM Serentak Desember
Simulasi pertama diikuti oleh 28 sekolah di 14 Kecamatan dan seluruh jenjang pendidikan di wilayah kepulauan.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) SMP dilakukan bertahap.
Simulasi pertama diikuti oleh 28 sekolah di 14 Kecamatan dan seluruh jenjang pendidikan di wilayah kepulauan.
Evaluasi dilakukan tiap dua pekan, untuk menilai keefektifan PTM di masa pandemi covid-19.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Nielma Palamba mengatakan sekolah akan ditambah jumlahnya jika tidak ada kasus covid-19 selama simulasi.
Rencananya satu kecamatan akan ditambah dua hingga tiga sekolah.
"Kita evaluasi dulu, dilihat hasilnya selama dua pekan bagaimana. Kalau memungkinkan kita tambah sekolahnya," ucap Nielma Palamba Rabu (6/10/2021).
PTM serentak dijalankan oleh seluruh jenjang sekolah (SMP, SD/MI, PAUD/TK) pada Desember mendatang.
Dimana satuan Pendidikan SD/MI dan kesetaraan akan di laksanakan mulai 1 November 2021 dengan kondisi kelas maksimal 50 persen.
Atau maksimal 18 peserta didik peri rombongan belajar dan menjaga jarak minimal 1,5 meter.
Sementara satuan Pendidikan TK/PAUD akan dilaksanakan mulai 6 Desember 2021 maksimal 5 peserta didik per kelas.
"Semoga di Desember kita sudah bisa (PTM) serentak," katanya.
Terpisah, Sekretaris Dinas Pendidikan Makassar Amalia Malik menyampaikan, Disdik siap memberi sanksi bagi sekolah yang melanggar protokol kesehatan saat pembelajaran tatap muka (PTM).
Dia bilang, ada koridor yang harus diperhatikan sekolah dalam menjalani PTM ini.
Mereka diawasi oleh satgas covid-19 yang sudah dibentuk oleh masing-masing sekolah.
"Kalau memang terbukti, kita konfirmasi dulu ke satgas, nanti akan diberi teguran langsung ke kepala sekolahnya," ujar Amalia Malik.
Amalia menambahkan, proses PTM sudah berlangsung tiga hari.
Sejauh ini tidak ada kasus positif yang ditemukan di sekolah lewat pemeriksaan swab antigen.
"Alhamdulillah selama tiga hari ini tidak ada sama sekali yang positif hasil antigennya. Artinya tidak ada kekhawatiran adanya klaster," jelasnya.
Mulai besok, tidak ada lagi pemeriksaan swab antigen di sekolah-sekolah.
Sebab seluruh angkatan sudah di swab selama tiga hari berturut-turut.
"Hari pertama kelas VII, kedua kelas VIII, dan hari ketiga kelas IX," tuturnya.
Evaluasi secara keseluruhan dilakukan setelah dua pekan berjalannya PTM.
Dua hingga tiga sekolah berpotensi ditambah di masing-masing kecamatan jika simulasi efektif.
Swab Random
Pelaksanan tatap muka terbatas (PTM) lingkup SMA di Provinsi Sulawesi Selatan sudah berlangsung tiga hari.
Berbeda dengan Kota Makassar, melakukan secara bertahap dengan menunjuk 28 sekolah di 15 kecamatan untuk ikut simulasi.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Imran Jausi mengatakan, PTM SMA dilakukan berdasarkan kesiapan sekolah.
Juga atas izin satgas kabupaten kota masing-masing.
Selanjutnya, sekolah mengajukan diri untuk melakukan PTM ke Dinas Pendidikan.
"Kita tidak atur berapa sekolahnya. Intinya ini serentak se-Sulsel sudah boleh PTM," ucap Imran Jausi kepada timur-timur.com, Rabu (6/10/2021).
Pihaknya akan melakukan evaluasi usai dua atau tiga pekan melangsungkan PTM.
Imran menambahkan, PTM dilakukan tanpa uji swab PCR maupun antigen.
Syaratnya, siswa wajib memperlihatkan bukti vaksinasi.
"Yang boleh ikut hanya yang sudah vaksin, jadi sebelum ikut PTM mereka dicek bukti vaksinasinya," ujarnya.
Karena itu, ia mendorong agar siswa ikut dalam program vaksinasi ini agar bisa menjalani PTM.
Sementara itu, untuk memastikan tidak adanya klaster, siswa akan diswab antigen secara random.
Pemeriksaan kesehatan dilalukan usai dua pekan berjalannya PTM.
"Tidak semuanya, hanya beberapa sampling dari masing-masing sekolah yang kita swab," tuturnya.
Syarat lainnya untuk melangsungkan PTM, sekolah diwajibkan membantuk satgas covid.
Mereka bertugas untuk memastikan peserta didik mematuhi protokol kesehatan.
"Mereka bertugas melakukan pencegahan, pemantauan dan memastikan PTM di sekolah sesuai koridor yang ditetapkan," jelasnya.
Sebelumnya, Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman mendukung PTM ini.
Apalagi sudah ada Inmendagri terkait PTM pada level 1-3, yang menjadi dasar untuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka.
Ketentuan pembelajaran tatap muka terbatas sesuai dengan SKB 4 Menteri dan Inmendagri bagi level 1-3 bisa melakukan PTM dengan kapasitas PAUD 33 persen, SD, SMP, SMA/sederajat 50 persen, dan SLB 62 - 100 persen.
"Bupati dan Wali Kota untuk segera melaksanakan pembelajaran tatap muka dengan kapasitas pelajar 50 persen," katanya.
Sementara untuk PAUD hanya 33 persen, dan untuk SLB dengan kapasitas 62-100 persen.
"Tentu engan tetap memperhatikan protokol kesehatan dan vaksinasi oleh tenaga pendidiknya," tegasnya.
Sudirman mengingatkan, pelaksanaan PTM ini perlu memperhatikan protokol kesehatan secara ketat, serta mendorong pelaksanaan vaksinasi bagi pendidik dan tenaga kependidikan dan siswa. (*)