KKB Papua
Kondisi Terkini Yahukimo Setelah Kericuhan yang Libatkan Anggota KKB Senat Soll hingga Reaksi PAN
Jumlah ini diperoleh berdasarkan data oleh para gembala dari beberapa gereja yang ada di Distrik Dekai.
TRIBUN-TIMUR.COM - Situasi Yahukimo Papua kembali memanas pada Minggu (3/10/2021)
Kericuhan di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, pecah dan mengakibatkan enam orang tewas.
Kondisi terkini dilaporkan sebanyak 4.580 warga mengungsi ke Polres Yahukimo dan Koramil Dekai.
Jumlah ini diperoleh berdasarkan data oleh para gembala dari beberapa gereja yang ada di Distrik Dekai.
"Ada tiga persekutuan gereja yang mendata jemaatnya masing-masing, total ada 4.580 orang yang mengamankan diri di Polres dan Koramil," ujar Direskrimum Polda Papua, Kombes Faizal Ramadhani melalui pesan singkat, Senin (4/10/2021)
Menurut Faizal, Binmas Noken akan segera bergerak ke Distrik Dekai untuk membantu warga yang mengamankan diri tersebut.
"Nanti Binmas Noken akan turun untuk membantu," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, kericuhan terjadi di Yahukimo pada Minggu siang.
Saat itu sekelompok masyarakat dari Suku Kimyal menyerang masyarakat Suku Yali yang tengah beribadah di gereja.
Akibat penyerangan tersebut, enam warga tewas dan 43 lainnya luka-luka.
Sementara 10 orang yang mengalami luka berat di antaranya sudah dievakuasi ke Jayapura untuk mendapat perawatan lebih lanjut.
Dalam peristiwa kericuhan itu massa juga membakar sejumlah bangunan.
Polisi saat ini telah menahan 56 pelaku kericuhan yang salah satunya diduga merupakan tokoh KNPB Yahukimo.
Sementara, pemicu kericuhan masih didalami polisi.
Reaksi Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan.
Zulkifli Hasan membantah kabar yang menyebut kericuhan antara kelompok masyarakat Suku Yali dan Suku Kimyal di Yahukimo, Papua, dipicu kematian mantan Bupati Yahukimo yang juga Ketua DPW PAN Papua, Abock Busup.
Pria yang akrab disapa Zulhas ini mengatakan, kericuhan tersebut diduga dipicu pergantian kepala distrik di Yahukimo.
"Oh tidak, itu saya dengar (kerusuhan di Yahukimo) bukan soal itu (kematian Abock Busup). Itu (karena) bupati mengganti kepala-kepala distrik, (itu) saya dengar," kata Zulhas di acara Workshop Nasional DPP PAN di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Senin (4/10/2021).
Zulhas melanjutkan, Bupati Yahukimo yang saat ini menjabat telah mengganti kepala distrik di sejumlah wilayah di Yahukimo. Hal ini kemudian yang memicu keributan antarwarga.
"Jadi kan kepala-kepala distriknya (yang) semua sudah diangkat, diganti semua, saya dengar begitu, jadi ada keributan. Tapi kita akan konfirmasi lagi," terang Zulhas.
Sementara itu, Waketum PAN, Viva Yoga Mauladi menegaskan wafatnya Abock Busup tak terkait politik.
"Almarhum wafat bukan karena tembakan. Menurut tim dokter dikonfirmasi karena diduga kena serangan jantung mendadak," kata Viva kepada wartawan, Senin (4/10).
"Wafatnya almarhum Abock tidak ada kaitannya dengan politik, terutama kondisi politik daerah," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, kericuhan antara kelompok masyarakat Suku Yali dan Suku Kimyal di Yahukimo menewaskan 6 orang dan 41 orang terluka.
Diberitakan sebelumnya, meninggalnya Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) Provinsi Papua, Abock Busup membawa duka mendalam bagi keluarga besar partai berlambang Matahari Terbit.
"Partai Amanat Nasional (PAN) sekali lagi kehilangan salah satu kader terbaiknya. Telah berpulang kawan seperjuangan kami, Ketua DPW PAN Papua, mantan Bupati Yahukimo, Saudaraku Abock Busup, karena sakit," kata Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan kepada wartawan, Minggu (3/10/2021).
"Atas nama keluarga besar PAN, saya menyampaikan duka cita yang mendalam. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan," imbuh dia.
Zulhas, sapaan Zulkifli Hasan, menyebut kabar meninggalnya Abock Busup datang ketika merkea hendak melaksanakan bimbingan teknis untuk seluruh ketua DPW-DPD PAN dan anggota Dewan.
"Kabar duka ini datang saat kami hendak melaksanakan kegiatan Bimtek PAN bersama seluruh ketua DPW dan DPD serta anggota DPR RI, provinsi, hingga kota/kabupaten se-Indonesia," kata Zulhas.
Zulhas menyebut sejatinya diriya hendak bertemu dengan Abock Busup di acara tersebut. Zulhas menyatakan PAN sangat berduka dengan kepergian Abock Busup.
"Sedianya kami akan bertemu dengan mendiang Saudaraku Abock dan kawan-kawan seperjuangan lain dari Papua di acara tersebut. Kini kami hanya bisa mendokan beliau dengan rasa kehilangan yang mendalam. Mohon doa dari semuanya," kata Wakil Ketua MPR RI itu.
Kabar meninggalnya politisi PAN Papua ini memang sangat mengejutkan.
Mantan Bupati Yahukimo periode 2016 hingga 2021 itu dikabarkan meninggal dalam kondisi terbujur kaku di dalam kamar hotel yang ia tempati.
Libatkan anggota Senat Soll
Terungkap fakta baru soal kericuhan yang terjadi di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua
Polisi telah menangkap puluhan orang yang diduga terlibat dalam aksi pembakaran rumah penduduk tersebut.
Dari puluhan yang dyang ditangkap, terdapat satu orang yang diketahui merupakan tokoh Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Yahukimo, yaitu Ruben Wakla.
"Yang saya tahu dari namanya itu Ruben Wakla," ujar Direskrimum Polda Papua, Kombes Faizal Ramadhani, di Jayapura, Senin (4/10/2021).
Ruben Wakla merupakan seorang mantan narapidana yang pernah dihukum karena terlibat kasus jual beli amunisi di Kabupaten Mimika, pada 2019 lalu.
Saat itu, ia diketahui membeli amunisi dari Senat Soll, tokoh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Yahukimo yang saat ini telah meninggal.
Senat Soll ketika kasus itu terjadi masih berstatus sebagai anggota TNI.
"Dia dulu yang kami tangkap karena penjualan amunisi dengan Senat Soll, dia sudah jalani hukuman," kata Faizal.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Buntut Kericuhan di Yahukimo, 4.580 Warga Mengungsi ke Polres dan Koramil"
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Zulkifli Hasan Sebut Yahukimo Ricuh Terkait Kepala Distrik, Bukan Meninggalnya Abock Busup