Enam Hari Beraksi, Satpol PP Makassar Jaring 69 Anak Jalanan, Gelandangan dan Pengemis

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Satuan Polisi Pamong Praja sudah enam hari melakukan operasi zero atau razia anak jalanan (anjal), gelandangan dan pengemis (gepeng) di Kota Makassar.

Operasi penjaringan dilakukan sejak 21 Agustus 2021 lalu. 

Razia atau penyisiran anjal dan gepeng dilakukan di dua kecamatan, di Kecamatan Ujung Pandang dan Makassar.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), M.akassar Iqbal Asnan mengatakan sudah 69 anjal dan gepeng yang terjaring dalam razia ini.

Pihaknya melalukan penertiban mulai pukul 10.00 hingga malam hari di titik kumpul para anjal dan gepeng sering beroperasi.

"Kami terus memantau dan akan menindaki para anjal dan gepeng yang beraksi di titik-titik tertentu, kita lakukan penertiban sampai steril," ucap Iqbal Asnan.

Penertiban anjal ini bekerjasama dengan Dinas Sosial untuk memberantas penyakit masyarakat tersebut.

"Kita bantu Dinsos untuk menyelesaikan masalah ini, usai dijaring oleh Satpol PP pihak Dinsos akan menindak lanjuti dengan melakukan assesmen,"jelasnya.

Anjal dan gepeng yang dijaring dikumpulkan di tribun Karebosi dan pos Satpol PP.

Mereka dicukur botak sebagai penanda bahwa pernah terjaring razia.

Lanjut Iqbal, di Kecamatan Ujung Pandang, ada 12 titik yang menjadi titik operasinya, yakni lampu merah Ahmad Yani, lampu merah Sudirman/Kartini, Jl Durian/Bambu, Masjid Terapung, taman segitiga.

Kemudian lampu merah Arif Rate/Hj Bau, Halte Gedung Mulo, lampu merah Monginsidi, lampu merah Latimojong/Sungai Saddang, Jl Sungai Tangka/Rujab Gubernur, lampu merah Ratulangi, dan jalan Bontolempangan.

"Kami sudah tempatkan Satlinmas di seluruh kelurahan se Kecamatan Ujung Pandang untuk memantau para Anjal dan Gepeng dalam wilayah masing masing," jelasnya.

Sekretaris Dinas Sosial Muhiddin mengatakan, para anjal dan gepeng telah dibawa ke Dinas Sosial untuk diasesmen.

Mereka akan diidentifikasi asal dan keluarganya.