Citizen Reporter
Farmasi Unhas Ajar Tim Penggerak PKK Kabupaten Takalar Bikin Mie Instan dari Jantung Pisang
Produksi pisang cukup tinggi di Kabupaten Takalar dan masyarakat lebih banyak memanfaatkan jantung pisang sebagai olahan sayur.
Penulis: CitizenReporter | Editor: Hasriyani Latif
Selama pelaksanaan pelatihan ini, Ketua Panitia Dies Natalis sekaligus Dekan Fakultas Kedokteran Unhas, Prof dr Budu bersama dengan Dekan Fakultas Farmasi Unhas, Prof Subehan didampingi oleh Sekda Kabupaten Takalar dan Asisten Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan melakukan kunjungan berbaur memotivasi peserta selama pelatihan.
Kegiatan pengabdian ini diketuai oleh Herlina Rante. Beberapa anggota tim dari dosen Fakultas Farmasi yaitu Prof Elly Wahyudin, Prof Sartini, Ermina Pakki, Risfah Yulianty, Rosany Tayeb, Nana Juniarti, Muhammad Nur Amir, dan dosen dari Fakultas MIPA Unhas yaitu Irma Andriani.
Hadir pula beberapa dosen Fakultas Farmasi melakukan pendampingan kepada peserta yaitu Syaharuddin Kasim, Usmar, Yusnita Rifai, Muhammad Aswad, Anshar Saud, Sumarheni, Muhammad Raihan, Andi Anggriani, dan Aminullah.
Beberapa mahasiswa Fakultas Farmasi yang hadir di antaranya Geoni, Usmanengsih, Hardiana, A. Nailil, Anisah dan Andi Aulia El Firman.
Rasmila Muhsin selaku sekretaris Tim Penggerak Kabupaten Takalar mengapresiasi pelatihan ini.
Menurutnya, peserta kegiatan ini berasal dari ketua tim penggerak PKK dari kecamatan, desa dan kelurahan sehingga mereka nantinya bisa mengajarkan lebih lanjut kepada warganya.
“Saya mewakili tim PKK, sangat mengapresiasi kegiatan pengabdian ini dengan melatih membuat mie instan dari jantung pisang," ujarnya.
"Pandemi ini sangat berdampak bagi ekonomi masyarakat. Kegiatan ini akan membuka wawasan dan membantu ibu-ibu PKK dengan adanya alternatif membuat produk bernilai ekonomi dan berguna bagi kesehatan. Mereka bisa mengolah jantung pisang hasil kebun mereka sendiri menjadi mie instan yang sehat dan alami," lanjutnya.
“Yang terpenting juga, peserta yang hadir merupakan ketua tim penggerak PKK dari Kecamatan, Desa dan Kelurahan sehingga ilmu yang mereka dapatkan, dapat diajarkan lebih lanjut ke warganya,” ujarnya.(*)