Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Rudy Sufahriadi

Berhasil Tumpas Pemimpin MIT, Prestasi Rudy Sufahriadi Pernah Bongkar Kasus Mutilasi Siswi di Poso

Kapolda Sulawesi Tengah, Irjen Rudy Sufahriadi dulu waktu menjabat sebagai Kapolres Poso 2005 lalu, ia mengungkap kasus mutilasi siswi.

Editor: Muh Hasim Arfah
tribunnews.com
Irjen Rudy Sufahriadi, yang kembali ditunjuk untuk memimpin Polda Sulawesi Tengah, menggantikan seniornya, Inspektur Jenderal Polisi Abdul Rakhman Baso, yang per tanggal 1 September purna tugas. 

Pada tanggal 30 Oktober 2005, TM (15), AP (17) dan YS (17) dipenggal oleh militan di wilayah Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Indonesia; sebuah area yang pernah dilanda konflik sektarian pada tahun 2001.

Tiga penyerang merencanakan pemenggalan ini setelah kunjungan mereka ke Filipina.

Pada tahun 2006, Irwanto Irano, Lilik Purwanto dan Hasanuddin ditangkap dan pada tahun 2007 dijerat karena kasus tersebut, Hasanuddin dipenjara selama 20 tahun dan yang lainnya dipenjara 14 tahun.

Ia juga sempat menjadi Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya pada 2007.

Lalu, ia menjadi Kepala Densus 88 Anti-Teror Polda Metro Jaya pada 2007.

Rudy kemudian diangkat menjadi Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara pada 2009.

Ia menjadi Perwira Menengah Densus 88 Anti-Teror Polri pada 2010.

Lalu, Rudy menjadi Direktur Pembinaan Kemampuan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) pada 2010 sampai 2016.

Baca juga: Polisi Konfirmasi Anggota MIT Qatar Pelaku Pembantaian Warga Toraja di Poso Sulawesi Tengah

Pada 2016 sampai 2018, dirinya menduduki jabatan sebagai Kapolda Sulawesi Tengah.

Bahkan, Rudy juga terlibat dalam perburuan kelompok Santoso, yaitu Operasi Tinombala.

Setelah menjadi Kapolda Sulawesi Tengah, ia diangkat menjadi Kepala Korps Brimob Polri pada 2018.

Tahun berikutnya, Rudy diangkat menjadi asisten operasi Kapolri.

Setelah itu, Rudy Sufahriadi resmi menjabat menjadi Kapolda Jawa Barat pada 26 April 2019.

Baca juga: Instruksi Presiden Jokowi, Polda Sulbar Perketat Batas Sigi-Pasangkayu Pasca Serangan Teroris MIT

Pendidikan

Rudy Sufahriadi memasuki Akademi Kepolisian pada 1988.

Kemudian, Rudy melanjutkan pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian pada 1996.

Pada 2004, Rudy menjalani pendidikan lanjutan di Sekolah Pimpinan Polri.

Lalu, dirinya berada di Lembaga Pertahanan Nasional pada 2013 silam.

Pada 2010, saat menjadi Direktur Pembinaan Kemampuan BNPT, Rudy merilis publikasi bertajuk Perkembangan Teroris di Indonesia dan Penanggulangannya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved