Geng Motor Serang Pemukiman Warga
Sudah 3 Kali Geng Motor Menyerang di Jl Mannuruki, Warga: Ada Pesepeda Kena Parang
"Ini sudah hari ketiga, di sini dulu, baru kemarin malam di lorong sebelah lalu ini kembali lagi di sini," kata Muhlis.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Aksi penyerangan geng motor di pemukiman warga Jl Mannuruki Raya, Kecamatan Tamalate, Makassar, bukan kali pertama terjadi.
Hal itu diungkapkan salah satu warga Muhlis (43) yang ditemui di lokasi kejadian, Sabtu (18/9/2021) pagi.
"Ini sudah hari ketiga, di sini dulu, baru kemarin malam di lorong sebelah lalu ini kembali lagi di sini," kata Muhlis.
Aksi penyerangan itu, kata dia, melibatkan puluhan anggota geng motor bersenjata tajam.
"Banyak, puluhan, naik motor semua. Lengkap (senjata tajamnya) ada busur sama parang," ujarnya.
Bahkan, kata Muhlis, seorang pesepeda terkena sabetan parang pelaku.
"Di depan ada kena parang, orang naik sepeda," bebernya sambil menunjuk ke arah poros Jl Sultan Alauddin.
Aksi penyerangan itu, kata Muhlis, ia saksikan seusai salat subuh.
"Saya sudahkan salat subuh, keluarka sini lihat gerobakku, masih ada datang menyerang dua kali," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, kawanan geng motor kembali berulah di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Kali ini, kawanan geng motor itu menyerang pemukiman warga di Jl Mannuruki Raya, Kecamatan Tamalate, Makassar, Sabtu (18/9/2021) pagi.
Pantauan di lokasi pukul 05.58 Wita, batu sisa-sisa lempara geng motor itu masih berserakan di badan jalan.
Sejumlah warga baru berani keluar rumah setelah kawanan geng motor itu pergi dari lokasi.
"Tidak ada berani keluar tadi karena bawa semua senjata tajam baru banyakki," kata warga sekitar.
Akibat penyerangan itu, sejumlah kaca jendela rumah warga rusak terkena lemparan batu.
Begitu juga dengan grobak dagangan warga yang di simpang di depan rumah, ikut rusak.
Ada yang dipecahkan kacanya, bahkan ada yang direbahkan dengan kondisi kaca berserakan.
Saat ini, sejumlah aparat kepolisian dari Sektor Tamalate telah tiba di lokasi.
Mereka menggali keterangan beberapa warga yang menyaksikan penyerangan itu. (Tribun-Timur/Muslimin Emba)