Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Makassar

Warga Rappokalling Mendesak Danny Pomanto Kembalikan Lurah Sebelumnya, ini Reaksi Camat Tallo

Menurutnya, bila Plt Lurah dipertahankan dirinya tak bisa memberi jaminan kantor lurah akan jadi sasaran amukan warga.

Penulis: Andi Muhammad Ikhsan WR | Editor: Saldy Irawan
tribun-timur
"Kantor Lurah Rappokalling, Kecamatan Tallo disegel warga sekitar, Rabu (15/9/2021)." 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kantor Lurah Rappokalling, Kecamatan Tallo disegel warga sekitar, Rabu (15/9/2021).

Terlihat dipagar kantor lurah terbentang spanduk bertuliskan 'Turunkan Pak Lurah, Warga Tidak Senang Atas Pelayanannya.

Hal ini merupakan bentuk protes warga terhadap kinerja Plt Lurah Rappokalling Muh Hatta yang lamban dalam melayani warga. 

Mereka meminta ada pergantian lurah yang baru.

Terlihat di pagar kantor lurah terbentang spanduk bertuliskan "Turunkan Pak Lurah, Warga Tidak Senang Atas Pelayanannya".

Tokoh Masyarakat Rappokalling, H Djamaluddin mengatakan warga sudah lama memendam kemarahan lantaran kerap mendapat kesulitan saat melakukan pengurusan administrasi. 

Selain itu, warga juga marah lantaran kerap dimintai uang pelicin saat melakukan pengurusan administrasi.

"Kami minta sama Ibu camat, garis besarnya ganti saja itu lurah, selesai masalah. Kalau bisa kembalikan lurah yang sebelumnya, dia rajin selalu muncul. Kalau yang sekarang tak pernah muncul batang hidungnya," ujar H Djamaluddin.

Aksi protes di Kantor Lurah Rappokalling dihadiri oleh tokoh masyarakat setempat, pihak RT, dan warga sekitar. 

Menurutnya, bila Plt Lurah dipertahankan dirinya tak bisa memberi jaminan kantor lurah akan jadi sasaran amukan warga. 

Ia menyebut persoalan tersebut sudah lama dan berlarut-larut.

"Tadi tidak ada penyegelan kantor lurah. Aksi ini soal adminsitrasi di dalam, pelayanan masyarakat, ada itu pelayanan sangat mendesak, seperti orang mati, kan harus tandatangan lurah, dia bilang nantipi gampang, kan tidak bisa begitu," ucapnya.

Warga kesal lantaran Plt Lurah tak bernah muncul sementara masyarakat membutuhkan tanda tangan. 

Ia mengatakan tokoh masyarakat setempat akan menggelar syukuran bila tersebut sudah diganti.

"Selalu dia yang mau tandatangan, kan bisaji staf yang tandatangan kalau dia tidak ada. Kalau poling 90 persen warga menolak," paparnya.

Plt Lurah Rappokalling, Muhammad Hatta mengatakan, dirinya sendiri sebenarnya tidak tahu perihal tujuan dari aksi itu. Sementara sejauh ini dirinya beraktivitas seperti biasa.

"Baru saya tinggalkan itu kantor baru terjadi. Saya juga secara umum tidak tahu apa dan tujuannya. Informasi dari beberapa staf di kantor yang nelpon tadi. Saya tanya apa masalahnya, mereka bilang terkait pelayanan," kata Hatta.

Menurutnya, pelayanan di kantor kelurahan berjalan seperti biasa. Ia mengatakan statusnya masih sebagai Plt Memang saya masih Plt sehingga pelayanan kadang terganggu. 

"Karena harus berpindah-pindah lokasi kerja," ujarnya.

Ia menduga pelayanan yang diprotes terkait pengantar penandatanganan pada berkas-berkas kependudukan, indikasinya ke situ.

Penugasan di Kelurahan, kata dia, dilakukan pagi hari dan biasanya akan kembali pada pukul 14.00 ke kantor kecamatan dan sore hari kembali ke kelurahan. 

"Tapi saya tidak mengerti ada kelompok seperti ini. Tidak sempat ketemu karena keluar ka tadi," ujarnya.

Dia membeberkan, pelayanan berkas kependudukan di kantor lurah biasanya mencapai puluhan dalam sehari. Sedangkan pada Senin paling banyak hingga 20 tanda tangan.

"Senin itu banyak, ada juga bulannya. Biasanya 20 berkas perhari, biasanya berkas-berkas KTP, pengantar perkawinan. Tapi kalau ada emergency saya bolehkan tanda tangan saja atas nama," terangnya.

"Lagian juga kita lagi berbenah administrasi. Saya tekankan kehati-hatian dalam administrasi. Karena terkadang masyarakat kita itu belum memahami persyaratan yang dipenuhi. Biasanya pindah alamat tidak tahu alamat, perihal KTP juga agar bisa dipenuhi," jelas Hatta.

Sementara, Camat Tallo, Aulia Arsyad membenarkan hal tersebut. 

Ia mengatakan warga kurang puas dengan pelayanan kantor kelurahan yang dinilai lambat.

"Itu tadi warga kurang puas dengan pelayanan di Kelurahan, keluhannya mereka karena pelayanan lambat," ujar Aulia.

Aulia menjelaskan, lambatnya pelayanan tersebut dikarenakan, Muhammad Hatta yang saat ini menjabat sebagai Plt Lurah Rappokalling, juga menjabat sebagai Kepala Seksi di Kantor Kecamatan.

"Inikan Plt Lurah juga menjabat kepala seksi di kecamatan, makanya ada tugas lainnya sebagai kepala seksi yang dia kerja, makanya dia dua fungsi," jelasnya.

Pihaknya pun telah menemui warga untuk memberikan mereka pemahaman, terkait kondisi yang ada.

Setelah mendengar penjelasan dari Camat Tallo, warga Rappokalling pun langsung melepas spanduk yang mereka pasang.

"Saya tadi sudah ketemu langsung dengan warga, mereka sudah paham. Kami juga sudah minta agar kertas yang ditempel itu dibuka, dan mereka semua siap," tutupnya.

Laporan wartawan Tribun Timur AM Ikhsan

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved