Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sidang Nurdin Abdullah

Kesaksian Sopir Nurdin Abdullah Sebelum OTT KPK, Sempat Antar ke Kawasan Lego-lego

Pada sidang itu, Jaksa Penuntut KPK memperdengarkan rekaman percakapan antara Sopir pribadi Nurdin Abdullah dan Edy Rahmat

Penulis: Andi Muhammad Ikhsan WR | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM/ANDI MUHAMMAD IKHSAN WR
Gubernur Sulsel nonaktif, Nurdin Abdullah (NA) dan Mantan Sekertaris PUTR Sulsel, Edy Rahmat, selaku terdakwa penerima suap infrastruktur, kembali menjalani sidang pemeriksaan saksi di Ruang Sidang Utama Prof Harifin A.Tumpa, Pengadilan Negeri Makassar, Kamis (292021). 

Lebih lanjut, Husein mengatakan, sekitar pukul 22.00 lewat, ia kemudian mengantar NA dan Syamsul pulang ke rumah jabatan Gubernur.

Setelah itu Husein langsung kembali ke rumah pribadinya.

"Saya tahunya Pak NA ditangkap, jam enam pagi lewat, karena saya langsung pulang ke rumah hari itu," katanya.

Jaksa Penuntut KPK kemudian menanyakan, darimana Husein tahu jika NA ditangkap.

"Teman di Rujab, dia bilang bapak (NA) sudah diambil tadi malam sama KPK," tutupnya.

Sebelumnya, Sopir pribadi Edy Rahmat, Irfandi mengaku, pernah mengantar Edy menuju Lego-lego pada 26 Februari 2021.

Hal ini dikatakan Irfandi saat menjadi saksi kasus Agung Sucipto, di Ruang Sidang Utama, Prof Harifin A. Tumpa, Pengadilan Negeri Makassar, Kamis (17/6/2021) lalu.

Awalnya Irfan menjelaskan, jika Edy Rahmat memintanya untuk mengantarnya ke Rumah Makan Nelayan.

"Kami hanya berdua, saya sempat diajak turun makan, setelah itu saya disuruh kembali ke mobil," katanya.

Tak lama berselang, Irfan mengatakan, ada seseorang yang mengetuk kaca jendela mobil, dan menanyakan keberadaan Edy Rahmat.

"Ada yang ketuk-ketuk pintu mobil, dia cuma cari pak Edy. Saya bilang pak edy ada di dalam. Lalu orang itu masuk ke dalam, tapi saya tidak kenal," terangnya.

Lanjut Irfan, Edy lalu keluar dari RM Nelayan, lalu masuk ke dalam mobil BMW, dan memerintahkan agar ia mengikutinya dari belakang.

"Pak Edy memerintahkan saya mengikuti mobil sedan BMW, saya ikuti Pak, Pak Edy ada di mobil sedan itu (BMW)," jelasnya

"Saya ikuti saja, pas di Jalan Lamadukelleng Taman Macan, di situ mobilnya berhenti. Sekitar 10 menit kemudian, sopirnya turun sambil bawa satu koper warna hijau di bagian belakang bersama satu ransel," lanjutnya.

Setelah itu, Edy Rahmat turun dari mobil sedan tersebut, dan kembali masuk ke dalam mobilnya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved