Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilpres 2024

Amran Sulaiman Masuk Bursa Cawapres, Annar Sampetoding Harap Jusuf Kalla dan Aksa Mahmud Ikut Dukung

Survei Fixpoll Indonesia merilis survei Amran Sulaiman masuk dalam bursa Calon Wakil Presiden.

Editor: Muh Hasim Arfah
wikipedia.com
Andi Amran Sulaiman, Jusuf Kalla, dan Aksa Mahmud 

TRIBUN-TIMUR.COM- Hasil elektabilitas Menteri Pertanian RI era Joko Widodo -  Jusuf Kalla, Andi Amran Sulaiman (AAS) terpotret sebagai Calon Wakil Presiden dalam lembaga survey Fixpoll Indonesia beberapa hari lalu. 

Amran Sulaiman adalah representasi representasi Indonesia Timur.

Surveinya masih berada di angka 0,1 persen.

Sementara itu pemuncak untuk Calon Wakil Presiden menuju Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 adalah Sandiaga Uno.

Sebanyak 31,3 persen memilih Sandiaga Uno sebagai Calon Wakil Presiden.

Selain merek responden juga memilih Agus Harimurti Yudhoyono (14,1 persen), Susi Pudjiastuti (7,9 persen), Puan Maharani (6 persen), Tito Karnavian (2,4 persen).

Baca juga: Ketua DPD RI Sekaligus Saudagar Bugis Makassar Lanyalla Mattalitti Masuk 10 Besar Capres 2024

Survei Fixpoll Indonesia untuk survei Calon Wakil Presiden menempatkan Sandiaga Uno dan Andi Amran Sulaiman sebagai kandidat.
Survei Fixpoll Indonesia untuk survei Calon Wakil Presiden menempatkan Sandiaga Uno dan Andi Amran Sulaiman sebagai kandidat. (Fixpoll Indonesia)

Sementara itu, calon presiden masih didominasi tokoh politik dari Pulau Jawa.

Diantaranya yang santer terdengar adalah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Menparekraf Sandiaga Uno hingga Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Founder Tiran Group, Andi Amran Sulaiman mulai diperhitungkan sebagai tokoh representatif dari wilayah timur Indonesia.

Andi Amran Sulaiman adalah lelaki yang menghabiskan masa kecilnya di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

Andi Amran Sulaiman pun resmi diangkat sebagai Menteri Pertanian Republik Indonesia ke-26 oleh Presiden Joko Widodo pada 27 Oktober 2014.

Putra asli Kabupaten Bone ini juga disebut masih berada dalam garis keturunan Raja Bone yang berasal dari pihak ayahnya. Dia adalah keturunan dari La Pawawoi Arung Sumaling (anak ke-4 La Tenri Tappu Raja Bone ke-23).

Baca juga: Menteri Erick Thohir Ingin Jadi Timses Cawapres Berdarah Bugis Sandiaga Uno di Pilpres 2024

Kemudian, La Pawawoi Arung Sumaling mempunyai keturunan bernama Andi Baco Gangka Petta Teru yang memperistrikan Karaeng Beja (anak Karaeng Bantaeng/Karaeng Bore yang berdomisili di Bantaeng.

Meski usianya yang masih relatif muda, dia telah mampu membangun dan membesarkan 14 perusahaan yang tergabung dalam sebuah holding Tiran Group, yang meliputi Unit Usaha: Tambang Emas, Tambang Nikel, Proyek Gula, Proyek Perkebunan Kelapa Sawit, SPBU, Distributor Unilever, Distributor Semen, Produsen Pestisida, dan usaha lainnya.

Perusahaannya juga telah mengantongi surat izin tetap pestisida, Ammikus 65PS dari Menteri Pertanian RI tahun 2011, surat izin tetap pestisida Ranmikus 59PS dari Menteri Pertanian RI tahun 2012, surat izin tetap pestisida Timikus 64PS dari Menteri Pertanian RI tahun 2012, dan Hak Paten Alpostran (Alat Empos Tikus modifikasi) dari Menteri Kehakiman tahun 2014.

Tokoh lokal di Sulawesi Selatan ikut menanggapi Amran Sulaiman yang masuk masuk dalam bursa Calon Wakil Presiden.

Ketua Keluarga Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Sulawesi Selatan (KAMI IMM Sulsel), Abdul Rachmat Noer dan Ketua Umum Dewan Ekonomi Indonesia Timur, Annar Salahuddin Sampetoding ikut menanggapi eletabilitas Amran Sulaiman.

Menurut Abdul Rachmat Noer, sangat logis jika AAS masuk dalam bursa Calon Wakil Presiden karena kapasitas dan kompetensinya yang memang mumpuni untuk posisi tersebut.

Baca juga: Calon Wakil Presiden 2024 Turunan Bugis Sandiaga Uno Terkuat Versi Fixpol, Amran Sulaiman Juga Masuk

“Saat ini, setelah Pak JK turun dari pusat kekuasaan, maka figur yang paling tepat mewakili Indoneisa  Timur  adalah Andi Amran Sulaiman,” kata Rachmat, Selasa (31/8/2021) kemarin.

Rachmat menyebut, beberapa faktor yang menguatkan  yakni memiliki integritas  dan kredibilitas tinggi.

Memegang teguh komitmen untuk mewujudkan masyarakat adil, makmur dan sejahtera, serta menentang keras perilaku yang merugikan rakyat seperti korupsi, kolusi dan, mafia pangan.

“AAS punya pengalaman dalam pemerintahan. Bahkan di periode beliau menjadi Mentan, Indonesia mampu melakukan swasembada pangan, meningkatkan ekspor  komoditas pertanian, memberantas mafia  pangan, dan sejumlah prestasi lainnya yang diakui dunia  internasional,” kata Sekjen  Kerukunan  Keluarga Turatea Jeneponto (KKTJ) ini.

Selain itu, lanjut Rachmat, AAS juga memiliki modal ekonomi yang sangat mapan.

Sehingga tidak perlu tergantung kepada oligarki untuk pembiayaan kontestasi politiknya nanti.

Baca juga: Sandiaga Uno Dijadwalkan Beri Kuliah Umum Mahasiswa Baru Unibos

Sementara itu, Annar Salahuddin Sampetoding menilai Amran AAS adalah sosok pekerja kerja keras, pemikir produktif, dan berintegritas dalam mengemban amanah dimanapun posisinya.

Untuk itu, Annar meminta tokoh-tokoh Sulsel mendukung AAS maju sebagai pemimpin nasional.

Bahkan Presiden Director Siner Group itu berharap tokoh senior sekaliber Jusuf  Kalla dan Aksa Mahmud mau mendukung AAS di Pilpres.

“Saya yakin AAS mampu dan tidak akan membuat malu Pak JK dan Aksa jika mendapat amanah menjadi Cawapres,” kata Annar Sampetoding di Makassar, Jumat (27/8/2021).

Sebelumnya, Dr Sawedi Muhammad, Sosiolog Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar menyatakan, jika memang AAS benar-benar serius ingin bertarung di panggung Pilpres, terdapat beberapa hal yang perlu dilakukannya secara paralel.

Pertama, komunikasi personal dengan elit partai, terutama PDIP sekaligus tukar pikiran mengenai perkembangan politik mutakhir, tantangan yang dihadapi parpol dan kontribusi positif yang bisa dilakukan menghadapi masalah bangsa yang semakin kompleks.

Baca juga: Sekjen KKT Jeneponto: Dr. Andi Amran Sulaiman Figur Cawapres Ideal Mewakili Indonesia Timur

Kedua, lanjut Sawedi, AAS harus mempersiapkan gagasan dan visi kebangsaan baik dari aspek ekonomi, politik, hankam, sumber daya manusia, ketahanan pangan, energi dan lingkungan serta kebijakan luar negeri.

“Gagasan dan visi kebangsaan ini harus otentik, komprehensif dan visioner yang dirumuskan berdasarkan kondisi objektif bangsa Indonesia,” katanya belum lama ini.

Ketiga, AAS sebaiknya melakukan komunikasi intensif dengan elit-elit parpol, universitas dan tokoh agama di regional Sulawesi serta wilayah Indonesia Timur.

Keempat, melakukan diaseminasi gagasan dan visi ke Indonesiaan baik melalui talk show, podcast, sosial media, studium generale dan diskusi publik lainnya.

“Diskusi publik dan disseminasi visi ke Indonesiaan sesekali dilakukan di Pulau Jawa sebagai pemilik suara terbanyak,” saran Sawedi.

Dengan demikian, apabila langkah-langkah tersebut di atas dilakukan secara serius, maka akan sangat membantu mengangkat baik polularitas maupun elektabilitas AAS.

Pasalnya, tak sedikit pihak yang berharap AAS mempersiapkan secara serius langkah-langkah politiknya untuk maju di Pilpres mendatang. (*)

Baca juga: Herman Heizer Sesumbar Elektabilitas Airlangga Hartarto Kalahkan SYL dan Amran Sulaiman

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved