Bosowa Dikepung Banjir, 5.607 Rumah Warga Terdampak di Wajo, 5 Kecamatan Terendam di Soppeng, 6 Bone
Iapun mengimbau masyarakat tetap waspada di tengah cuaca buruk melanda Sengkang dan 10 daerah di Wajo.
Penulis: Hardiansyah Abdi Gunawan | Editor: Abdul Azis Alimuddin
Sejak Jumat (27/8) sekira pukul 17.30 Wita terjadi hujan deras.
Akibatnya, Sungai Bunne, Sungai Lajaroko, dan Sungai Walannae meluap, menimbulkan banjir di beberapa kecamatan.
Seperti di Kecamatan Ganra (Desa Belo, Lompulle), Donri-Donri (Desa Kessing), Lilirilau (Kelurahan Ujung, Macanre, Pajalesang, dan Cabenge).
Kemudian di Kecamatan Citta (Desa Kampiri), dan Kecamatan Marioriawa (Kelurahan Attangsala, Kaca, Batu-batu, dan Limpomajang). Tidak ada korban jiwa dalam insiden itu.
Adapun penanganan darurat telah dilaksanakan secara terkoordinasi antara TRC BPBD Soppeng dan instansi terkait, seperti TNI, Polri, pihak swasta dan relawan.
Banjir juga terjadi di Bone, tepatnya di Desa Kampoti, Kecamatan Dua Boccoe.
Kemudian di Kelurahan Macope, di Kecamatan Awangpone, Kecamatan Ponre, dan Kecamatan Cenrana.
Lalu di Lappecang, Desa Walenreng, Kecamatan Cina, dan Pompanua di Kecamatan Ajangale.
Banjir terjadi akibat intensitas curah hujan yang terlalu tinggi.
Warga Desa Alausalo Mengungsi
Bupati Wajo Amran Mahmud mengatakan pendataan dan evakuasi warga terus dilakukan di sejumlah desa.
Ia memastikan maksimalkan jumlah personel dimiliki untuk melakukan evakuasi di titik banjir dan tanah longsor yang dinilai menjadi prioritas.
Selain pendataan, Ketua DPD PAN Wajo itu meyatakan tim terpadu juga telah melakukan upaya evakuasi warga ke wilayah-wilayah membutuhkan penanganan cepat.
Di antaranya, membantu warga yang rumahnya terseret banjir di Desa Sakkoli, Kecamatan Sajoanging dan melakukan evakuasi yang mengungsi di Desa Alausalo, Gilireng.

“Di Alausalo, ketinggian air sangat tinggi, ada beberapa kepala keluarga mengungsi mandiri. Kita sudah kirim tim termasuk bantuan perahu untuk membantu mengevakuasi warga,” Amran Mahmud.