Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Citizen Reporter

Rumput Laut Sango-sango di Minasa Upa Maros Disulap Jadi Camilan Enak

KECAMATAN Bontoa yang terletak di bagian utara Kabupaten Maros merupakan kecamatan penghasil ikan terbesar di Kabupaten Maros.

Penulis: CitizenReporter | Editor: Edi Sumardi
CITIZEN REPORTER/RINI ANGIANI
Rumput laut sango-sango saat dikeringkan dan setelah diolah jadi keripik, di Desa Minasa Upa, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. 

Rini Angriani

Perwakilan Kantor Desa Minasa Upa, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan

Melaporkan dari Maros

KECAMATAN Bontoa yang terletak di bagian utara Kabupaten Maros merupakan kecamatan penghasil ikan terbesar di Kabupaten Maros.

Di periode pertama kepemimpinan Hatta Rahman sebagai Bupati Maros periode 2010–2015 dan 2016–2021, beliau memberikan penghargaan monumental berupa penobatan Kecamatan Bontoa sebagai Kawasan Minopolitan Industrialisasi Perikanan sebagai Penghasil Ikan Bandeng, Udang Sitto, dan Kepiting.

Dalam 10 tahun terakhir, produksi ikan bandeng dan udang sitto di Desa Minasa Upa mengalami penurunan yang sangat drastis bahkan membuat pemilik tambak mengalami kerugian besar karena tak mampu lagi menghasilkan udang sitto dan ikan bandeng.

Hal ini dikarenakan kesuburan tanah mulai berkurang disebabkan penggunaan pestisida dan pupuk kimia yang berlebihan.

Guna memanfaatkan kembali tambaknya, petani beralih dari budidaya ikan bandeng menjadi budidaya rumput laut jenis gracilaria (sango-sango). 

Salah seorang pemilik tambak yang bernama Manrapi mengatakan, budidaya rumput laut sango-sango sangatlah menguntungkan karena modal yang dibutuhkan sangat minim dan tidak ribet perawatannya.

Beda dengan budidaya ikan dan udang membutuhkan modal besar dan risiko kerugian sangat tinggi.

"Saat ini saya sudah panen sebanyak tiga kali dengan hasil produksi empang yang saya kelola  menghasilkan 2  ton dengan harga Rp 4.200/Kg. Jadi total keuntungan saya sebesar Rp 8.400.000 dengan modal hanya dengan tenaga," kata dia.

Berbahasa Makassar, Bapak Manrapi mengatakan, "Anne sango- sangoa sannak sikali bajikna niparakai, sikeddek modalakna mingka jai wasselekna (Budidaya rumput laut sangat bagus karena modal yang dibutuhkan sangat sedikit, tapi keuntungan sangat besar)."

Hal senada juga diungkapkan Kepala Desa Minasa Upa, Rusman.

Kata dia, produksi hasil rumput laut di Minasa Upa sangat meningkat dari tahun sebelumnya.

"Dari satu dusun mampu memproduksi sebanyak 50-80 ton dalam satu kali panen," katanya mengungkapkan.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved