Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Penelitian Terbaru, Anak Generasi Z & Milenial Lebih Tertarik Jadi Pengusaha Daripada Profesi PNS

 Saat ini, menjadi pengusaha jadi cita-cita favorit Generasi Z dan Milenial di kawasan Asia Pasifik.

Editor: Waode Nurmin
Herbalife
Menurut survei terbaru menemukan bahwa 72 persen Generasi Z dan Milenial di Asia Pasifik bercita-cita untuk memiliki bisnis sendiri atau menjadi pengusaha. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Pemikiran orangtua dulu kebanyakan ingin agar anak-anaknya bisa menjadi seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau dokter, sebagai profesi di masa depan.

Dan itu sepertinya masih berlaku hingga kini.

Banyak pemuda pemudi yang sejak sekolah menengah atas sudah ditanamkan dalam pemikiran jika menjadi PNS itu menjamin masa tua nanti.

Mau tidak mau, sang anak akan ikut kemauan orangtua dengan keuntungan yang didapat.

Namun sepertinya keinginan anak jaman sekarang jika ditanya mau profesi PNS ataupun dokter, sudah tidak tertarik lagi.

 Saat ini, menjadi pengusaha jadi cita-cita favorit Generasi Z dan Milenial di kawasan Asia Pasifik.

Hal ini terungkap  dalam  temuan “2021 Asia Pacific Young Entrepreneurs Survey” yang diselenggarakn Perusahaan nutrisi global, Herbalife Nutrition (NYSE: HLF).

Survei itu  menemukan bahwa 72 persen Generasi Z dan Milenial di Asia Pasifik bercita-cita untuk memiliki bisnis sendiri atau menjadi pengusaha. 

Survei menunjukkan bahwa hampir 9 dari 10 (87 persen) responden percaya bahwa usia terbaik untuk memulai bisnis adalah di bawah 40 tahun, dengan rata-rata usia terbaik diidentifikasi pada usia 27 tahun.

Dalam survei ini, Herbalife Nutrition melibatkan 4.093 orang kelompok Generasi Z dan Milenial (berusia 18 – 40) untuk mengetahui tren kewirausahaan di delapan negara yaitu Indonesia, Jepang, Malaysia, Filipina, Singapura, Korea Selatan, Taiwan, dan Vietnam.

Senior Director & Country General Manager Herbalife Nutrition Indonesia, Andam Dewi mengatakan tingginya semangat untuk berwirausaha di kalangan masyarakat Indonesia cukup menggembirakan.

Survei ini menghadirkan temuan-temuan yang dapat menjadi wawasan baru tentang persepsi dan sikap dalam memulai berwirausaha. 

Banyak calon pengusaha yang didorong mengikuti passion mereka, dan keinginan untuk perubahan karir.

Mereka juga melihat masa muda mereka sebagai suatu peluang, terutama dalam hal beradaptasi dengan teknologi dan memiliki ide-ide segar.

Mayoritas reponden di Indonesia (66 persen) belum memiliki usaha dan bercita-cita untuk memulai atau membuka usaha sendiri.

Apabila mereka membuka usaha sendiri, sebanyak 45 persen responden Indonesia lebih dimotivasi oleh keinginan untuk perubahan karier dan sebanyak 30 persen responden percaya dengan memulai berwirausaha akan membatu peluang untuk lebih sukses.

Sedangkan 87 persen responden di Asia Pasifik berpendapat bahwa waktu terbaik untuk memulai bisnis adalah ketika mereka masih berusia di bawah 40 tahun, dengan rata-rata usia prima untuk memulai bisnis pada usia 27 tahun.

Selain itu, 54 persen responden percaya bahwa usia mereka akan membantu peluang kesuksesan bisnis mereka karena alasan berikut:

• Lebih mudah dalam beradaptasi dengan teknologi baru (61 persen)

• Lebih cenderung menerima teknologi baru (51 persen)

• Memiliki ide segar yang belum dijelajahi (44 persen)

Untuk jenis usaha yang paling diminati di Asia Pasifik (50 persen) responden tertarik membuka usaha jasa makanan dan (32 persen) memilih untuk membuka usaha fashion.

Sedangkan ketika ditanya terkait tantangan yang dihadapi ketika memulai usaha,, 47 persen responden di Indonesia mengatakan, biaya awal untuk memulai membuka usaha sendiri.

Sedangkan untuk responden yang telah memulai bisnis sendiri, 69 persen percaya bahwa tambahan modal keuangan dan 57 persen lebih banyak mendapatkan pelatihan akan membantu mereka menjadi lebih sukses dalam bisnis mereka.

Lebih dari separuh responden di Asia Pasifik menyatakan bahwa saat ini mereka berlindung di pekerjaan mereka saat ini karena pandemi.

Sebanyak 77 persen responden setidaknya terkadang merasa kewalahan dengan untuk memulai bisnis.

Sekitar satu dari tiga yang memiliki bisnis selama pandemi harus menutupnya. 

Selama tahun 2020, Covid-19 berdampak pada generasi muda untuk memulai usaha sendiri dengan mengayuh pekerjaan saat ini dan mengambil lebih sedikit risiko. 

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved