Yahya Waloni
Yahya Waloni Dibantarkan ke RS Polri Beberapa Jam Usai Ditangkap, Polri: Pembengkakan Jantung
Ustaz Yahya Waloni dilarikan ke Rumah Sakit hanya beberapa jam berselang usai dirinya ditangkap atas kasus dugaan penistaan agama.
TRIBUN-TIMUR.COM - Ustaz Yahya Waloni dilarikan ke Rumah Sakit hanya beberapa jam berselang usai dirinya ditangkap atas kasus dugaan penistaan agama.
Diketahui, Ustaz Yahya Waloni ditangkap oleh penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber (Dit Tipidsiber) Bareskrim Polri, di rumahnya di wilayah Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (26/8/2021) sore.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan mengatakan, Yahya Waloni, tersangka dalam perkara dugaan penistaan agama, dilarikan ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, sejak Kamis (26/8/2021) malam.
Yahya sedianya ditahan di rumah tahanan setelah ditangkap penyidik polisi, tetapi ia kemudian dibawa ke RS karena sakit.
"Dibantar ke RS tadi malam. Statusnya sudah ditahan. Tapi karena kesehatannya, yang bersangkutan dibantar di RS Polri," kata Ramadhan saat dihubungi, Jumat (27/8/2021), dilansir dari Kompas.com.
Dihubungi terpisah, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono mengungkapkan, Yahya mengalami pembengkakan jantung. "Pembengkakan jantung," ujarnya.
Adapun Yahya ditangkap penyidik Bareskrim Polri pada Kamis (26/8/2021) sore di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat.
Penangkapan terhadap Yahya dilakukan berdasarkan LP/B/0287/IV/2021/BARESKRIM tanggal Selasa 27 April 2021.
Yahya dilaporkan karena video ceramahnya yang merendahkan kitab Injil dengan menyebutnya fiktif atau palsu.
Ia pun ditetapkan sebagai tersangka.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono mengatakan, Yahya Waloni dijerat dengan pasal UU ITE karena dianggap menyebarkan ujaran kebencian berdasarkan SARA.
Selain itu, Yahya juga dikenakan pasal dalam KUHP tentang penodaan agama.
"Yang bersangkutan disangkakan beberapa pasal, antara lain UU ITE Pasal 28 ayat (2) jo Pasal 45a ayat (2), dan juga disangkakan Pasal 156a KUHP," kata Rusdi.
Berikut beberapa pernyataan kontroversial dalam ceramah Yahya Waloni dirangkum Tribun-timur.com:
- Sengaja Tabrak Anjing
Diberitakan Tribun-timur.com sebelumnya, Intelektual Muda NU, Guntur Romli, menanggapi pernyataan Ustaz Yahya Waloni yang mengaku pernah sengaja menabrak anjing.
Diketahui, dalam tayangan video Hadits TV pada Sabtu 13 Februari 2021, Ustaz Yahya Waloni menabrak anjing di sekitar wilayah perbatasan antara Riau dan Jambi, tepatnya di Kecamatan Kemuning.
"Kutabrak juga seekor anjing. Enggak tahu punya siapa, lari pincang kakinya," kata Yahya Waloni.
Yahya Waloni mengatakan sengaja menabrak anjing karena najis.
"Kalau kambing masih saya rem. Tapi kulihat anjing, najis ya saya tabrak. Dulu saya tidak berani tabrak, kalau di Manado," ujarnya lagi.
Pernyataan Yahya Waloni pun jadi sorotan. Salah satunya disorot Guntur Romli.
"Ada anjing yg mencapai martabat kemanusiaan contohnya anjing Ashabul Kahfi, tapi ada manusia yg terjun bebas ke peranjingan contohnya....," tulis Guntur Romli melalui akun Twitter @GunRomli, 14 Februari 2021 pukul 12.58 siang seperti dilansir Tribun-timur.com.
Cuitan Guntur Romli disertai capture berita berjudul 'Sengaja Tabrak Anjing, Pendakwah Yahya Waloni: Kutabrak Sampai Kakinya Pincang'.
- Doakan Quraish Shihab cepat mati
Sebelumnya diberitakan Tribun-timur.com, beberapa waktu lalu, Yahya Waloni pernah mendoakan ulama KH Quraish Shihab cepat mati.
Penelusuran Tribun-timur.com, doa tersebut Yahwa Waloni ucapkan lewat video ceramahnya yang tayang di kanal Youtube Hadits TT lalu dibagikan ulang Jarrak Pos Banten TV, 4 Juni 2018.
Doa tersebut dilontarkan Yahya Waloni lantaran KH Quraish Shihab pendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Mulanya, Yahya Waloni membahas soal Ahok yang dihukum penjara.
Diketahui, waktu itu Ahok berada di penjara lantaran disebut menistakan agama.
"Ahok sekarang dikurung dalam penjara. Kenapa? Karena mengatakan Al-Maidah 51 membohongi. Itu, Ahok itu fanatis. Beragama Kristen. Owh itu tukang bayar gajinya pendeta itu," kata Yahya Waloni.
"Pura-pura saja dia itu mengakui Islam, bohong. Makanya jamaah bilang, doakan supaya Ahok cepat masuk Islam," ujar Yahya Waloni.
Bukannya menuruti permintaan jamaah, Yahya Waloni justru mendoakan supaya Ahok cepat mati.
"Doakan supaya cepat mati," imbuhnya.
Yahya Waloni meminta agar tidak ada yang bermain-main dan berkhianat dengan Islam.
"Ente mau bermain berkhianat terhadap Islam, jangankan saudara, jangankan kaum kafir. Sedangkan muslim saja dapat akibatnya, apalagi kaum kafir itu sekarang di penjara," kata Yahya Waloni.
Dalam video tersebut, Yahwa Waloni pun turut membahas terkait saksi yakni Habib Rizieq Shihab dan Quraish Shihab.
"Dipanggil ahli, sampai Habib Rizieq membawa kitab yang tebal, menafsir Al-Maidah. Lalu yang pro Ahok, yang jadi ahlinya Ahok, Quraish Shihab,” ujar Yahya sambil tertawa.
"Lupa saya bilang tadi, dia (Quraish Shihab) juga supaya cepat mati juga," kata Yahya Waloni.
- Tak Percaya Covid-19
Diketahui, beberapa waktu lalu, Yahya Waloni mengatakan andai jadi Jokowi, dirinya akan mengumumkan tidak ada virus Corona.
Pernyataan tersebut diungkapkan Yahya Waloni saat berceramah yang videonya diposting di kanal Youtube Hadits TV, beberapa waktu lalu.
“Kalau saya jadi Jokowi, sudah umumkan saja tak ada virus. Bahwa negara kita sudah aman, orang-orang bule di sana biar saja ada virus,” kata Yahya.
Pada kesempatan itu, Yahya Waloni juga mengaku sama sekali tidak percaya dengan keberadaan Covid-19 di Indonesia. (Kompas.com/ Tsarina Maharani, Tribun-timur.com/ Sakinah Sudin)