Wawancara Khusus
Pendidikan Sulsel di Tengah Pandemi Covid-19, Apa Solusinya?
Berikut wawancara khusus tribun-timur.com bersama legislator DPRD Sulsel, Andi Muhammad Irfan AB soal pendidikan Sulsel di tengah pandemi
Penulis: Siti Aminah | Editor: Suryana Anas
Pencapaian belajar anak-anak kita menurun karena fasilitas belajar dan kondisi belajar anak kita tidak seimbang.
Ada anak yang punya fasilitas baik, ada yang tidak. Misalnya ketersediaan laptop, hp, maupun kuota sebagai pendukung, sementara masih banyak anak yang tidak ada hp, laptop dan kuota.
Penyebab menurunnya pencapaian belajar karena kondisi siswa tidak merata, kalau ini terus terjadi maka disparitsas yang jauh antar siswa akan terlihat jelas.
- Apakah mempengaruhi tingginya angka putus semah di Sulsel
Siswa banyak putus sekolah karena banyak anak yang dipaksa keluarganya (bekerja).
Akhirnya untuk mencari sumber pendapatan, mereka harus bekerja untuk menghidupi keluarga, karena covid banyak menyebabkan orangtua siswa kehilangan pekerjaan.
Pembelajaran daring juga memicu terjadinya kekerasan di rumah.
- Dari segi tenaga pendidik dan kependidikan, seperti apa peran guru sejauh ini?
Belajar jarak jauh yang dianggap jadi pilihan terbaik hari ini ternyata kita belum siap, guru belum siap, orangtua belum siap.
Guru dituntut lebih banyak melahirkan inovasi teknik pembelajaran menyenangkan, proses pembelajaran harus cepat.
- Apa solusi yang tepat untuk masalah-masalah di sektor pendidikan ini?
Mau tidak mau kita harus mempercepat tatap muka, karena bagaimana pun juga kalau ini terjadi maka kemungkinan besar kita akan terjadi loss generation, karena proses belajar tatap muka tidak berlangsung.
- Apa syarat untuk pelaksanan pembelajaran tatap muka?
Mengikuti aturan SKB empat menteri, agar zona hijau dan kuning dipercepat pelaksanan tatap muka nya.
Yang menjadi kewajiban PTM semua tenaga pendidik dan kependidikan harus 100 persen divaksin.