Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Citizen Reporter

Wallacea Bekali Staf dengan Pengetahuan Desain Program

Workshop Design Program dengan Metode Logical Framework Analysist (LFA) yang berlangsung secara daring selama dua hari

Penulis: CitizenReporter | Editor: Suryana Anas
Citizen Reporter/Ridwan
Wallacea dan Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif (JKPP) menggelar workshop Design Program dengan Metode Logical Framework Analysist (LFA) 

Citizen Reporter, Ridwan, Devisi Media dan Publikasi Wallacea

Perkumpulan Wallacea dan Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif (JKPP) menggelar workshop Design Program dengan Metode Logical Framework Analysist (LFA) yang berlangsung secara daring selama dua hari (23-24/08/2020).

Selain itu, kegiatan ini masih rangkaian dari ulang tahun Perkumpulan Wallacea yang ke-21 dan Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif (JKPP) yang ke-25.

Dalam sambutannya, Basri Andang yang juga Direktur Eksekutif Perkumpulan Wallacea mengatakan, Inisiatif ini muncul, karena menjadi kebutuhan di lembaga sebenarnya.

"Terutama kepada teman-teman yang muda. Khusus untuk program dan keuangan yang paling penting adalah mengenali dulu sejak awal design program,” ujarnya.

Menurutnya, salah satu faktor yang mempengaruhi ketidakberhasilan suatu program dalam sebuah organisasi adalah design program yang kurang mengeksplorasi dan menemukenali masalah yang lebih kompleks dibandingkan dengan apa yang telah diprediksi.

Workshop ini difasilitasi oleh Dewi Puspita Sutejo yang juga Program Manager Seknas JKPP).

Dalam paparannya, Dewi mengajak peserta untuk tetap santai, karena kapasitas kegiatannya memang sharing.

"Design program adalah langkah awal kita untuk menganilisis situasi melalui pohon masalah, merencanakan strategy dan struktur kerja, serta menghasilkan perencanaan yang matang. Namun semua ini tidaklah cukup, dengan mendengarkan berbagai teory yang ada. Nanti kita akan coba kasi penugasan dalam bentuk pekerjaan rumah untuk teman-teman yang selanjutnya dipersentasikan besok," papar Dewi.

Selain Dewi Puspitasari Sutedjo dari JKPP, narasumber lain Ishma Soepriadi yang juga Tiim Monitoring dan Evaluasi OXFAM GB Indonesia.

Menurut Ishma, monitoring dan evaluasi itu penting karena memastikan efisiensi dan efektifitas penggunaan sumber daya dan menunjukkan akuntabilitas.

'Monitoring dan evaluasi juga bertujuan mengetahui apakah program mencapai hasil dan berdampak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Termasuk sebagai dasar keputusan untuk managemen program dan kebijakan yang lebih luas," ujar Ishma.

Rahman Dako, Japesda dan FC-MADANI Palopo selaku yang dampingi hari kedua saat review tugas peserta.

Ia menyimak dengan jeli dan sekaligus memberikan saran serta masukan kepada teman-teman yang persentase. Tak hanya itu, ia juga mampu menunjukkan sisi mana yang lemah dan perlu dipertajam pada lembar persentase dari teman-teman Perkumpulan Wallacea.

Pada paparan yang dilakukan oleh peserta pada hari kedua, fasilitator dan narasumber mengapresiasi kerja teman-teman selama dua hari. Terutama antusias mengerjakan tugas.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved