Tribun Makassar
Kerjasama Lion Air Group, Pengunjung PCR Klinik Prof Dr Bachtiar Razak Capai Ratusan Orang Perhari
Klinik Prof Dr Bachtiar Razak memutuskan membuka unit baru menyikapi tingginya pengunjung uji kesehatan Covid-19.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Klinik Prof Dr Bachtiar Razak memutuskan membuka unit baru menyikapi tingginya pengunjung uji kesehatan Covid-19.
Unit baru dibuka di Jl Kakatua II Kota Makassar. Unit baru itu resmi beroperasi Rabu (25/8/2021) hari ini.
Satu klinik lainnya berlokasi di Jalan Mappanyuki No 14 Makassar, RT002/ RW004, Kunjung Mae, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Klinik Prof Dr Bachtiar Razak salah satu klinik yang bekerja sama dengan Lion Air Group.
"Hari ini unit baru resmi membuka pelayanan, kita buka unit baru karena Klinik PBR 1 terlalu ramai," kata tenaga kesehatan Klinik PBR, Syahriani kepada Tribun Timur, Rabu (25/8/2021).
Syahriani mengatakan jumlah pengunjung Klinik Prof Dr Bachtiar Razak mencapai ratusan orang setiap harinya.
Jumlah pengunjung tidak pernah di bawah angka seratus. Bahkan pernah di atas 200-an orang.
"Tiap hari ada ratusan, selalu di atas 100 bahkan pernah 200 lebih," katanya.
Selama harga turun, Syahriani mengatakan jumlah pengunjung seperti biasa pada dasarnya sama.
Klinik Prof Dr Bachtiar Razak membuka layanan kesehatan sejak pukul 08:30 Wita hingga pukul 16:00 Wita setiap harinya.
Klinik Prof Dr Bachtiar Razak memiliki 18 jumlah tenaga kesehatan. Sejak pembukaan klinik baru hari ini, maka 18 tenaga kesehatan itu dibagi dua.
Demi memudahkan penumpang yang akan melakukan penerbangan, Maskapai Lion Air Group memberikan harga terjangkau untuk uji kesehatan Covid-19.
Tes rapid antigen hanya Rp 35 ribu. Sedangkan rt-PCR mulai Rp 285 ribu.
"Tarif tersebut dikenakan bagi penumpang Lion Air Group berlaku pada maskapai Lion Air (kode penerbangan JT), Wings Air (IW), dan Batik Air (ID)," kata Corporate Communications Strategic Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro, Selasa (24/8/2021).
Hanya saja, harga terjangkau untuk tes PCR tidak berlaku seragam diseluruh Indonesia.
