Pilrek Unhas
Profesor Eksakta Dominasi Pendaftar Bakal Calon Rektor Unhas 2021-2022
Pemilihan Rektor Unhas 2021-2026 masih tahapan pendaftaran bakal calon hingga, 27 Agustus 2021
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Delapan Profesor resmi mendaftarkan diri sebagai bakal calon Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) periode 2022-2026.
Profesor dari keilmuan Eksakta (Sains, Teknologi, Kesehatan) mendominasi pencalonan pemilihan rektor unhas kali ini.
Dari delapan bakal calon Rektor, lima diantaranya dari latar belakang Eksakta.
Yakni Prof Abdul Kadir (Fakultas Kedokteran/Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI).
Prof Budu (Dekan Fakultas Kedokteran Unhas).
Kemudian Prof Jamaluddin Jompa (Guru Besar Fakultas Kelautan dan Perikanan/Dekan Sekolah Pascasarjana Unhas).
Prof Muhammad Restu (Guru Besar Fakultas Kehutanan/Wakil Rektor I Unhas).
Serta Prof Sumbangan Baja (Guru Besar Fakultas Pertanian/Wakil Rektor IV Unhas).
Sedangkan tiga nama lainnya dari rumpun ilmu sosial.
Yakni Prof Farida Patittingi (Dekan Fakultas Hukum).
Selanjutnya Prof Indriaty Sudirman (Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis/Sekretaris Majelis Wali Amanat Unhas).
Serta Prof Armin Arsyad (Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik).
Tidak menutup kemungkinan masih ada nama lain yang mendaftar bakal calon Rektor Unhas.
Sebab Panitia Pemilihan Rektor (P2R) Unhas masih menjadwalkan hingga, Jumat (27/8/2021) mendatang.
Namun Ketua P2R Unhas, Prof Syamsul Bachri, menyebut hingga saat ini pihaknya belum lagi menerima adanya permintaan jadwal pendaftaran dari bakal calon Rektor.
Berbeda dari delapan bakal calon sebelumnya yang jauh-jauh hari sudah menginformasikan jadwal pendaftarannya.
“Sampai saat ini belum ada lagi yang mengkonfirmasi akan daftar,” ujar Prof Syamsul Bachri.
Dominasi Profesor Eksakta pada Pilrek Unhas kali ini tentu dilatarbelakangi sejumlah faktor.
Pertama dari 14 Fakultas, hanya empat diantaranya merupakan rumpun ilmu sosial.
Namun sejak berdirinya Unhas tahun 1956, Rektor kampus merah ini didominasi Guru Besar berlatar belakang ilmu sosial.
Termasuk Rektor Unhas saat ini, Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu, berasal dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP).
Pendaftar Terakhir
Prof Sumbangan Baja menjadi pendaftar terakhir saat ini sebagai bakal calon Rektor Unhas periode 2022-2026.
Guru Besar Fakultas Teknik ini mendaftar, Jumat (20/8/2021).
Ia mengaku maju dalam pencalonan berbekal pengalaman di rektorat serta niatan untuk menjaganya. Impian tersebut akan diwujudkan melalui tiga program yang telah disusun.
Mulai dari peningkatan daya saing secara menyeluruh.
Bukan cuma daya saing dari dosen maupun pegawai Unhas, tetapi juga mahasiswa dan alumni.
"Tidak boleh tidak, tingkat daya saing kita harus ditingkatkan termasuk lulusan harus siap menghadapi segalanya," tuturnya.
Program selanjutnya, menjaga dan meningkatkan reputasi Unhas. Baginya, citra Unhas selama ini sudah cukup baik dan merupakan salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia.
"Terkait reputasi, perlu kita perbanyak mobilitas student and lecture mobilitas. Ya harus diberi kesempatan ke luar negeri atau menggandeng universitas lain untuk bertukar ilmu," bebernya.
Tak Kekurangan Kader
Perebutan kursi Rektor Unhas periode kali ini dinilai cukup sengit.
Figur yang maju sebagai bakal calon dianggap memiliki kapasitas yang mumpuni untuk memimpin Unhas dalam lima tahun ke depan.
Hal inilah yang disyukuri Panitia Pemilihan Rektor (P2R) Unhas.
Prof Syamsul Bachri selaku Ketua P2R Unhas menyebut bahwa banyaknya figur yang maju menandakan Unhas tak kehabisan kader.
“Kini sudah ada delapan pendaftar. Hal ini membuktikan bahwa Unhas tidak kekurangan kader pemimpin. Mudah-mudahan kita dapat melewati seluruh proses ini dengan baik,” ujar Prof Syamsul.
Sementara itu sebelumnya, Koordinator Pendaftaran Bakal Calon, Prof Nasaruddin Salam, menjelaskan seluruh bakal calon tidak diperbolehkan lagi mundur dalam pencalonan.
Sehingga delapan bakal calon ini diminta untuk mengikuti setiap tahapan.
Adapun tahapan yang akan dilalui bakal calon usai pendaftaran yakni pengumuman nama bakal calon lolos seleksi administrasi, 15 September 2021.
Setelah dinyatakan lulus selanjutnya para bakal calon harus mengikuti tahapan pemeriksaan kesehatan dan psikotes.
“Kami harapkan semuanya dapat mengukuti seluruh tahapan, yaitu pemeriksaan kesehatan dan psikotest,” ujarnya.
Dekan vs Wakil Rektor
Selain dominasi Profesor dari keilmuan Eksakta, figur bakal Calon Rektor Unhas juga didominasi para pejabat struktural.
Empat diantaranya berstatus sebagai Dekan.
Yakni Prof Budu selaku Dekan Fakultas Kedokteran, Prof Jamaluddin Jompa selaku Dekan Sekolah Pascasarjana.
Kemudian Prof Farida Patittingi sebagai Dekan Fakultas Hukum dan terakhir Prof Armin Arsyad menjabat Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Pejabat setingkat Wakil Rektor juga turut bertarung. Setidaknya ada dua wakil Rektor Unhas yang maju sebagai bakal calon Rektor.
Pertama yakni Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof Muhammad Restu.
Kemudian Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Keuangan, dan Infrastruktur, Prof Sumbangan Baja.
Prof Jamaluddin Jompa mengatakan dirinya bertekad membawa Unhas lebih baik ke depannya. Unhas, menurut Prof Jamaluddin harus memberikan manfaat kepada masyarakat dan pemerintah.
“Sehingga tugas rektor harus mendinamisasi aset itu untuk mencapai tujuan yang lebih besar,” ucapnya, Rabu (18/8/2021).
Sedangkan Prof Farida mendorong ingin menguatkan akademik entrepreneurship.
Nantinya akan dilakukan upaya kolaboratif untuk memberi dukungan kebijakan agar sivitas akademika, baik dosen maupun mahasiswa memiliki kecakapan wirausaha.
"Oleh karena itu harus ada kolaborasi antara akademisi dengan investor maupun dengan dunia kerja," paparnya, Senin (16/8).
Sementara itu Prof Muhammad Restu maju berbekal pengalaman pengabdi selama 30 tahun di Unhas.
Prof Restu memantapkan niat untuk mencalonkan diri sebagai rektor.
“Saya dengan pengalaman pengabdian 30 tahun di Unhas mulai dari dosen biasa kemudian dipercaya menjadi ketua departemen, ketua jurusan pernah dipercaya menjadi dekan dua periode kemudian sekretaris tenaga akademik terakhir dipercaya sebagai WR I,” jelasnya, Kamis (19/8/2021).
Dirjen Kemenkes Ikut Bertarung
Direktur Jenderal (Dirjen) Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Prof dr Abdul Kadir ikut bertarung dalam pemilihan Rektor Unhas.
Prof Abdul Kadir menyebut dirinya mendapat dukungan dari lintas Fakultas dan juga restu dari Menteri Kesehatan.
Guru Besar Fakultas Kedokteran Unhas ini mengusung program utama yakni ‘Merajut Benua Maritim Indonesia Mewujudkan Unhas sebagai Entrepreneurial University’.
Dijelaskan Prof Abdul Kadir, Entrepreneurial University adalah pergeseran misi pendidikan tinggi yang semula hanya sebagai penyedia pendidikan dan pencipta iptek menjadi penghiliran hasil tri dharma.
Guna memberikan kontribusi terhadap pembangunan bangsa dan negara.
"Unhas sebagai agent of change diharapkan memberikan nilai tambah terhadap bangsa dan negara serta berkontribusi terhadap pembangunan yang berkelanjutan," ucap prof Kadir, Senin (16/8/2021).
Tujuan strategis transformasi ini untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas, berdaya saing, berakhlak mulia serta memiliki jiwa enterpreneurship.
Juga bertujuan menghasilkan penelitian yang unggul sesuai kebutuhan masyarakat dan DUDI baik masa kini maupun mendatang.
"Program ini juga meningkatkan peran Unhas sebagai agent of change dalam pembangunan regional, nasional dan internasional melalui hilirisasi hasil tri dharma," jelasnya.
Selain Dirjen Kemenkes, Dekan dan Wakil Rektor, Sekretaris Majelis Wali Amanat (MWA) Unhas, Prof Indriaty Sudirman juga mencalonkan diri.
Prof Indriaty yang merupakan Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis bahkan mendapatan dukungan dari mantan Rektor Unhas, Prof Basri Hasanuddin.
Terkait program, Prof Indriaty mengaku tak muluk-muluk.
Dirinya ingin menata Unhas lebih baik lagi agar potensi yang dimiliki bisa lebih termanfaatkan.
“Saya mengusung semangat kolaborasi, dimana berbagai elemen potensi yang ada di Unhas, baik internal maupun eksternal, akan kita sinergikan untuk kemajuan Unhas pada masa mendatang,” terangnya.
Misi Bakal Calon Rektor Unhas:
1. Prof Armin Arsyad
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
“Standar tinggi itu (era Prof Dwia) kita tingkatkan lagi dengan harapan bahwa kalau start Prof Dwia tinggi, maka start saya harus lebih tinggi lagi”
2. Prof Budu
Dekan Fakultas Kedokteran
“Saya akan lanjutkan, semakin memperdalam dan memperluas humaniversity”
3. Prof Farida Patittingi
Dekan Fakultas Hukum
“Harus ada kolaborasi antara akademisi dengan investor maupun dengan dunia kerja”
4. Prof Abdul Kadir
Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes
Guru Besar Kedokteran
"Unhas sebagai agent of change diharapkan memberikan nilai tambah terhadap bangsa dan negara serta berkontribusi terhadap pembangunan yang berkelanjutan"
5. Prof Jamaluddin Jompa
Dekan Sekolah Pascasarjana
Guru Besar Kelautan dan Perikanan
“Tugas rektor harus mendinamisasi aset itu untuk mencapai tujuan yang lebih besar”
6. Prof Indriaty Sudirman
Sekretaris Majelis Wali Amanat Unhas
Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis
“Saya mengusung semangat kolaborasi, dimana berbagai elemen potensi yang ada di Unhas, baik internal maupun eksternal, akan kita sinergikan untuk kemajuan Unhas pada masa mendatang”
7. Prof Muhammad Restu
Wakil Rektor Bidang Akademik
Guru Besar Fakultas Kehutanan
”Saya telah terlibat dalam banyak pengembangan Unhas, mulai dari Fakultas sebagai Dekan, hingga saat ini sebagai Wakil Rektor Bidang Akademik. Sehingga saya melihat ada banyak ruang yang dapat saya abdikan untuk kemajuan Unhas ke depan”
8. Prof Sumbangan Baja
Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Keuangan, dan Infrastruktur
Guru Besar Fakultas Pertanian
"Terkait reputasi, perlu kita perbanyak mobilitas student and lecture mobilitas. Ya harus diberi kesempatan ke luar negeri atau menggandeng universitas lain untuk bertukar ilmu”.(*)