Vaksinasi
Informas-informasi Hoax dan Mitos yang Membuat Orang Enggan Divaksin
Masyarakat yang belum divaksin umumnya menolak divaksin lantaran terpengaruh dengan mitos dan informasi hoaks tentang vaksin Covid-19.
Vaksin Covid-19 juga telah melewati uji klinis yang ketat.
Karena banyak orang yang terinfeksi Covid-19, hanya butuh beberapa bulan untuk mengumpulkan data yang cukup untuk membuat evaluasi awal dalam uji konis.
Uji klinis tersebut juga telah melewati penelitian cermat dari beberapa ahli dan lembaga kesehatan independen.
3. Bahan utama vaksin sangat mencurigakan dan mengandung microchip
Mitos tentang vaksin Covid-19 yang ketiga adalah bahan utama pembuatan vaksin yang mencurigakan atau mengandung microchip.
Beberapa orang percaya bahwa vaksin mengandung microchip atau alat pelacak yang bisa memata-matai aktivitas kita.
Padahal,bahan utama vaksin adalah mRNA atau DNA untuk memicu lonjakan protein. Kedua bahan vaksin tersebut juga mengandung lipid (lemak) yang membantu mengantarkan mRNA ke dalam sel dan beberapa bahan umum lainnya yang membantu menjaga pH dan stabilitas vaksin.
4. Vaksin bisa mengubah DNA
Mitos tentang vaksin Covid-19 yang keempat adalah vaksin bisa mengubah DNA. Kenyataannya, tidak ada vaksin yang dapat mengubah DNA manusia.
Vaksin bekerja dengan menginstruksikan sel untuk membuat sepotong protein lonjakan untuk memicu respons sistem kekebalan.
Bahan utama vaksin memang terbuat dari DNA, tetapi tidak dirancang untuk berintegrasi dengan DNA kita.Vaksin juga tidak bisa secara permanen mengubah genom kita.
Itulah beberapa mitos-mitos vaksin vaksin Covid-19 yang tidak perlu dipercayai. Beritahukan ke teman dan saudara Anda bahwa mitos vaksin Covid-19 itu tidak benar sehingga meraka tidak takut lagi mengikuti vaksinasi. (*)