Tribun Makassar
Bukan Cuma Isolasi Apung, FIT di Asrama Haji Juga Sepi Peminat, Apa yang Perlu Dibenahi?
Fasilitas Isolasi Terintegrasi (FIT) di Asrama Haji misalnya, hanya 74 peserta dari 1.500 tempat tidur yang disediakan.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Hasriyani Latif
Yakni tempat isolasi di Balai Besar Pelatihan Kesahatan (BBPK) Antang Makassar berkapasitas 80 tempat tidur, dan isolasi di asrama mahasiswa Unhas 40 tempat tidur.
Menanggapi hal tersebut, Pakar Epidemiolog Sulsel, Ridwan Amiruddin mengatakan pemerintah perlu melakukan pembenahan terhadap program tersebut.
"Terkait FIT yang tersedia dengan tingkat hunian yang rendah itu perlu ditinjau ulang," ucap Ridwan Amiruddin kepada tribun-timur.com lewat sambungan telepon, Minggu (22/8/2021) siang.
Baik dari segi akses dan kenyamanan harus dievaluasi.
"Sudiang jauh, BBPK Antang jauh, isolasi apung lebih-lebih, ini yang membuat masyarakat memilih menjalani isolasi di rumah," ujar Ridwan.
Sementara, konsekuensi isolasi di rumah sangat tinggi.
Masyarakat susah untuk dikontrol, apalagi tempat tinggalnya tidak memenuhi syarat pelaksanan isoman.
"Bisa jadi mereka berinteraksi dengan orang di rumah tidak pakai masker, akhirnya penyebaran virus tidak ada hentinya," jelasnya.
Menurut guru besar Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unhas ini, sosialisasi dan edukasi perlu dimassifkan mengingat masyarakat banyak yang menolak mengikuti layanan isolasi tersebut.
"Selain evaluasi layanan dan akses, juga perlu edukasi massif dari pemerintah," tutupnya.(*)