Tribun Sulsel
Naoemi Octarina Perkenalkan Aneka Tenun di Pameran Online Rumah Kriya Asri
Naoemi mencontohkan, motif Sarita, seperti yang dikenakan Dina Ikhsan. Jenis motifnya adalah tau-tau.
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dewan Kerajinan Nasional Daerah Sulawesi Selatan (Dekranasda Sulsel) turut menjadi pendamping pada Pameran Online Rumah Kriya Asri Lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas, Mandalika, Borobudur, Labuan Bajo, Danau Toba, dan Likupang.
Dimana, Dekranasda Sulsel menjadi pendamping khusus untuk Mandalika.
Pelaksana Tugas Ketua Dekranasda Sulsel, Naoemi Octarina, turut memperkenalkan hasil kerajinan yang diproduksi para pengrajin Sulsel, pada pameran online yang diselenggarakan Dekranas tersebut.
Pada tayangan Instagram Live Kreasi Kriya yang ditayangkan melalui akun dekranas.id, Naoemi menjelaskan mengenai berbagai motif tenun.
"Untuk motif, kita punya bermacam-macam. Khusus Tenun Toraja saja, ada beberapa jenis," kata Naoemi, pada Live Instagram Kreasi Kriya yang dipandu Dina Ikhsan, Anggota Bidang Promosi dan Humas Dekranas, Jumat (20/8/2021).
Naoemi mencontohkan, motif Sarita, seperti yang dikenakan Dina Ikhsan. Jenis motifnya adalah tau-tau.
Bagi Suku Toraja, motif tersebut sangat sakral, dan biasa juga disebut dengan kain doa. Adapula Sarita, dengan motif tongkonan.
"Untuk kain tenun jenis Sarita ini, harganya berkisar Rp 700 ribu," ungkapnya.
Selain Sarita, lanjut Naoemi, ada juga tenun Paramba, Pamiring, dan Paruki. Semuanya berasal dari Toraja. Selain untuk pakaian, biasa digunakan untuk membuat kerajinan berupa dompet, tas, bahkan sepatu.
"Untuk dompet, harganya antara Rp 75 ribu hingga Rp300 ribu. Kalau dompet, terbuat dari tenun Paramba. Banyak warna biasanya, dan tidak mempunyai warna dasar. Sedangkan tenun Pamiring ini, kainnya dipakai untuk acara adat atau acara resmi," jelasnya.
Dalam obrolan dengan Dina Ikhsan tersebut, Naoemi juga mengungkap berbagai persoalan yang dihadapi para pengrajin selama pandemi Covid-19.
Mulai dari masalah pemasaran, biaya operasional, hingga modal. Namun, ia mengakui, para pengrajin sangat terbantu dengan adanya toko online.
"Dengan adanya toko online, para pengrajin sangat antusias untuk berkreasi. Kami harap, ada bantuan dari Dekranas, untuk para pengrajin potensial," tuturnya.
Untuk menggenjot pemasaran, isteri Andi Sudirman Sulaiman ini mengungkapkan pentingnya melibatkan kaum milenial dalam memasarkan produk-produk kerajinan.
Pihaknya juga telah bekerjasama dengan dinas terkait, agar para pengrajin mendapatkan bantuan pendampingan, sehingga produk yang dihasilkan memiliki daya saing.