Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini Tribun Timur

Ventilasi, Solusi Lain untuk Penanggulangan Covid-19

Selain 3 rekomendasi utama tersebut, Ada beberapa tambahan rekomendasi terkait system ventilasi atau pengendalian udara dalam ruangan secara umum.

Editor: AS Kambie
TRIBUN TIMUR/DIAN AMELIA
Direktur Eksekutif Yayasan Hadji Kalla, Mohammad Zuhair 

Secara garis besar ada 3 modifikasi utama yang mereka rekomendasikan, yaitu: (1) menaikkan laju aliran udara  dan (2) tidak meresirkulasi udara dalam ruangan serta (3) modifikasi filter udara luar yang akan dimasukkan ke dalam ruangan.

Dengan menaikkan laju pemasukan udara luar ke dalam gedung dapat membantu melarutkan kontaminan dalam ruangan, termasuk partikel virus, dari udara yang dihirup di dalam gedung. Sekaligus cara itu akan mengeluarkan udara dalam ruangan beserta partikel virus yang ada di udara dengan lebih cepat.

 Peniadaan resirkulasi udara dalam ruangan akan berakibat menurunnya kemungkinan kontaminan dan virus untuk terhirup oleh orang yang sedang berada dalam ruangan. Sedangkan modifikasi filter akan mengurangi virus dari udara luar untuk masuk ke dalam ruangan.

Namun, rekomendasi diatas membutuhkan biaya baik secara operasional maupun investasi.

 Pertama, menaikkan laju aliran udara (menjadi minimal 12 liter/detik/orang, sesuai anjuran  American Society of Heating, Refrigerating and Air-Conditioning Engineers atau disingkat ASHRAE) dan peniadaan resirkulasi udara akan berakibat peningkatan konsumsi energi selanjutnya biaya energi listrik.

Kedua, mungkin sistem penanganan udara yang ada tidak memiliki kapasitas meningkatkan rasio udara luar sesuai yang dibutuhkan, sehingga diperlukan investasi untuk memodifikasi atau malah mengganti system.

Terakhir, penggantian filter ke tipe HEPA atau yang memenuhi spesifikasi MERV 13-16, yang tergolong paling efisien dan menjadi standar di system ventilasi mekanis rumah sakit. Namun, pembatasan aliran udara dengan adanya filter superior tersebut akan menyebabkan penurunan tekanan yang artinya laju aliran udara juga menurun (yang artinya malah akan terjadi kondisi yang terbalik dengan rekomendasi pertama diatas).

Selain 3 rekomendasi utama tersebut, Ada beberapa tambahan rekomendasi terkait system ventilasi atau pengendalian udara dalam ruangan secara umum.

Misalnya mengontrol suhu ruangan, menjaga kelembaban udara relative (Relative Humidity = RH), distribusi dan arah aliran udara.

Misalnya, beberapa penelitian telah menyimpulkan bahwa mempertahankan RH antara 40% dan 60% di dalam ruangan dapat membantu membatasi penyebaran dan kelangsungan hidup SARS-CoV-2 di dalam lingkungan ruang tertutup,

Namun, jumlah bangunan publik yang tidak memiliki system ventilasi mekanis jauh lebih banyak dibanding yang memiliki, seperti toko, restoran/cafe, sekolah dan kantor pemerintah di level kelurahan.

Lalu apa solusi pencegahan penularan penyakit melalui udara/inhalasi dari sisi ventilasi yang dapat mereka lakukan?

Ternyata cara termudah adalah cukup dengan menyediakan/membuka jendela, yang merupakan bentuk system ventilasi alami. Jendela sangat praktis untuk mendapatkan pasokan udara luar sekaligus mampu meningkatkan laju pergantian udara total.

Selain itu, bisa dilakukan penyediaan exhaust fan, peralatan ventilasi mekanis sederhana berbiaya rendah yang sudah umum dipakai di rumah atau restoran.

Peningkatan kualitas udara dalam ruangan melalui ventilasi yang lebih baik akan membawa manfaat lain, banyak penyakit/kondisi kesehatan lain yang terkait dengan kondisi udara yang dapat dihindari. Mulai dari asma, nyeri dan tentunya flu.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Reshuffle Menteri

 

Reshuffle Menteri

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved