Tribun Lutim
PT Vale Indonesia Mitigasi Dugaan Pencemaran di Pulau Mori, Berikut Keterangan Resmi Manajemen
PT Vale Indonesia Tbk berkomitmen secara rutin untuk melakukan pemeriksaan di area Pulau Mori.
Penulis: Ivan Ismar | Editor: Saldy Irawan
TRIBUNLUTIM.COM, MALILI - PT Vale Indonesia Tbk telah melakukan mitigasi terkait dugaan pencemaran yang terjadi di Pulau Mori dengan melibatkan sejumlah pihak terkait.
Dalam holding statmen PT Vale diterima TribunLutim.com tertanda Bayu Aji,
Senior Manager Communication PT Vale Indonesia Tbk, Kamis (19/8/2021) malam.
Jauh sebelumnya pada tahun 2017, sebagai bentuk kepedulian dalam menjaga kelestarian lingkungan, PT Vale bersama dengan masyarakat, kontraktor PT Vale terkait dan aparat Desa Balantang telah melakukan pembersihan atas keberadaan sulfur di Pulau Mori dan hasilnya, di daerah tersebut dinyatakan sudah bersih.
PT Vale berkomitmen untuk senantiasa menjaga agar tidak terjadi lagi hal serupa di kemudian hari.
Pemeriksaan kembali atas kondisi Pulau Mori telah dilakukan pada tanggal 2 Agustus 2021 dan hasilnya tidak ditemukan adanya tumpukan sulfur di Pulau Mori.
PT Vale Indonesia Tbk berkomitmen secara rutin untuk melakukan pemeriksaan di area Pulau Mori.
Untuk memastikan dan menjaga kondisi lingkungan tetap terjaga dengan baik, PT Vale telah dan akan melakukan pengambilan sampel biota laut secara rutin di area muara sungai Malili.
Termasuk Pulau Mori dengan melibatkan pihak ketiga independent yang terakreditasi.
Tak hanya itu, PT Vale juga telah berkordinasi dengan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Luwu Timur, Andi Tabacina Akhmad di kantor DLH Luwu Timur.
Dimana dalam pertemuan tersebut kepala DLH mengapresiasi kepedulian dan tindakan PT Vale dalam menjaga dan melakukan penanganan lingkungan.
Sebelumnya diberitakan, limbah sulfur masih terlihat berserakan di Pulau Mori, Desa Harapan, Kecamatan Malili, Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel), Selasa (17/8/2021) sore.
Pulau ini tercemar sulfur yang termasuk limbah bahan berbahaya dan beracun (B3).
Limbah ini berbentuk butiran, ukurannya kecil hingga sedang terlihat jelas berada di bibir pantai Pulau Mori di perairan Teluk Bone.
Butiran sulfur juga terlihat di laut yang kedalamannya masih dangkal.
Pulau ini ditumbuhi tanaman nipah yang daunnya kadang dibuat sebagai bahan baku atap rumah.