DPR RI
Legislator Muhammad Fauzi Minta Irigasi Baliase Dirampungkan, KemenPUPR Target 2023 Selesai
Legislator DPR RI, Muhammad Fauzi mempertanyakan soal pembangunan irigasi di Bendung Baliase, Luwu Utara, Sulawesi Selatan.
TRIBUN-TIMUR.COM, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berkomitmen menyelesaikan Jaringan Irigasi Baliase di Kabupaten Luwu Utara Sulawesi Selatan.
Saat ini, Kementerian PUPR menargetkan jaringan irigasi selesai hingga tahun 2023.
Peningkatan kapasitas saluran irigasi yang bersumber dari Bendung Baliase ini diproyeksikan dapat memenuhi layanan Daerah Irigasi (DI) lahan pertanian di Sulsel seluas 21.928 hektar.
Hal itu diungkapkan Kementerian PUPR melalui penyampaian tanggapan atas pertanyaan Anggota DPR RI Muhammad Fauzi pada rapat kerja Komisi V DPR dengan Kementerian PUPR sebelumnya.
Muhammad Fauzi, Anggota DPR dari Dapil III Sulsel mempertanyakan masih minimnya pemanfaatan Bendungan Baliase untuk pertanian di Luwu Utara dan sekitanya.
"Bendungan Baliase masih minim pemanfaatannya, bagaimana Kementerian PU bisa segera membangun infrastruktur pendukung untuk segera dimanfaatkan masyarakat," kata Fauzi saat rapat kerja dengan Menteri PU Basuki Hadimuljono, dikutip Tribun, Senin (16/8/2021).
Baca juga: KMP Yunice Tenggelam di Selat Bali, Legislator Muhammad Fauzi Pertanyakan kelayakan Operasi Kemenhub
Menjawab pertanyaan tersebut, melalui tanggapan tertulis 13 Agustus 2021, Kementerian PUPR mengatakan jika pembangunan jaringan irigasi telah ditindaklanjuti.
"Pembangunan Bendungan Baliase telah ditindaklanjuti pembangunan irigasinya dengan skema kontrak tahun jamak yang ditarget selesai tahun 2023," tulis Staf Ahli Menteri PUPR Asep Arofah Permana.
Komitmen membangun jaringan irigasi Baliase juga disampaikan Menteri Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi merupakan program prioritas Kementerian PUPR dalam rangka mendukung produksi pertanian yang berkelanjutan.
Bendung dan Jaringan Irigasi Baliase merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang tercantum pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 56 Tahun 2018.
"Pembangunan bendungan diikuti oleh jaringan irigasinya. Dengan demikian, bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat memberikan manfaat nyata, di mana air akan mengalir sampai ke sawah-swah milik petani,” kata dia sebelumnya.
Baca juga: Wacana Presiden Tiga Periode, Legislator Partai Golkar Muhammad Fauzi: Khianati Reformasi
Baca juga: Muhammad Fauzi Minta Menteri PUPR Perhatikan Infrastruktur Sulsel Jalan Nasional Memprihatinkan
Pembangunan Jaringan Irigasi Baliase dilakukan Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSPJ), Ditjen Sumber Daya Air (SDA) dengan membangun 4 saluran irigasi baru.
Jaringan itu yakni Jaringan Irigasi Baliase kiri, kanan 1, kanan 2, dan kanan 3.
Pembangunan jaringan irigasi merupakan proyek lanjutan Bendung Baliase yang telah selesai dibangun pada 2018.
Jaringan Irigasi Baliase kiri dibangun oleh kontraktor Jaya Konstruksi – Bumi Karsa (KSO) dengan progres fisik 43,3%.
Pekerjaan yang dilaksanakan di antaranya saluran induk sepanjang 7,91 km, saluran sekunder 74,51 km, saluran pembuang 45,69 km, bangunan irigasi dan jembatan.
Saluran irigasi bagian kiri akan memberi manfaat DI seluas 7.880 ha.
Selanjutnya Jaringan Irigasi Baliase Kanan 1 dibangun oleh kontraktor Abipraya – Langgeng - Marinda (KSO) dengan progres fisik 55,7%.
Baca juga: Menteri PUPR dan Gubernur Sulbar Pembicara Peluncuran Tribun-Sulbar.com, Portal ke-53 Tribun Network
Pekerjaan yang dilaksanakan di antaranya saluran induk sepanjang 4,82 km, saluran sekunder 63,42 km, saluran pembuang 34,27 km, bangunan irigasi dan jembatan.
Saluran irigasi bagian kanan 1 akan memberi manfaat DI seluas 4.919 ha.
Sedangkan Jaringan Irigasi Baliase Kanan 2 dibangun oleh kontraktor Hutama – Citra – Entolu (KSO) dengan progres fisik 33,2%.
Pekerjaan yang dilaksanakan di antaranya saluran sekunder 60,99 km, saluran pembuang 40,70 km, bangunan irigasi dan jembatan.
Saluran irigasi bagian kanan 2 akan memberi manfaat DI seluas 5.567 ha.
Kemudian untuk Jaringan irigasi bagian kanan 3 masih dalam tahap rencana dengan manfaat irigasi seluas 3.562 ha.
Secara keseluruhan biaya pembangunan bendung dan 3 (tiga) paket jaringan irigasi Baliase (Jaringan Baliase kiri, kanan 1 dan kanan 2) yang sedang berjalan, senilai Rp 1,37 triliun.
Baca juga: Muhammad Fauzi Minta Menteri PUPR Perhatikan Infrastruktur Sulsel Jalan Nasional Memprihatinkan
Sumber air jaringan irigasi Baliase berasal dari membendung Sungai Baliase dengan Daerah Aliran Sungai (DAS) sepanjang 946.20 km2.
Konstruksi Bendung Baliase sendiri memiliki Tubuh bendung dengan lebar 100 meter, Lebar Mercu 83,5 meter dan Tinggi Mercu 4 meter (terhadap lantai depan).
Bendung Baliase membentang di wilayah kecamatan Masamba dan Mappadeceng dan akan mengairi di 5 wilayah kecamatan di Kabupaten Luwu Utara yakni Kecamatan Masamba, Mappadeceng, Sukamaju, Sukamaju Selatan, Baebunta, Baebunta Selatan, Malangke dan Malangke barat.
Pembangunan Bendung Baliase yang diikuti dengan jaringan irigasinya diharapkan dapat meningkatkan produktivitas sektor pertanian di Provinsi Sulawesi Selatan yang merupakan salah satu lumbung pangan nasional.
Petani yang biasa mengandalkan suplai air dari tadah hujan dapat terpenuhi melalui air irigasi yang berkelanjutan, sehingga intensitas tanam dari 100% menuju 245% dengan skala panen dari sekali setahun menjadi 2-3 kali dalam setahun.
"Bagaimanapun, produktivitas dalam membangun infrastruktur harus tetap terjaga di tengah masa pandemi ini. Hal ini mengingat bendung dan jaringan irigasi ini untuk ketahanan pangan kita. Justru karena pandemi, ketahanan pangan harus didukung untuk diperkuat.
Hanya saja tantangan kita untuk tetap memonitor dan memastikan kondisi kesehatan staf dan mitra kerja kita serta menerapkan protokol kesehatan dengan ketat, seperti mewajibkan memakai masker, membiasakan cuci tangan, dan selalu menjaga jarak," ujar Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang Adenan Rasyid dikutip dari website Kementerian PUPR.(*)
Baca juga: Mentan Syahrul Yasin Limpo dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Kolaborasi Bangun Food Estate
Baca juga: Jadi Lokasi Pembangunan Bendung Baliase, BPN Siapkan Rp91 M Bayar Ganti Rugi Tanah Warga