Corona Varian Iota
Bukan Delta atau Alpha, Muncul Varian Baru Virus Corona Lebih Mematikan dan Peneliti Sebut Sasaran
Varian virus corona dari New York tersebut dapat meningkatkan risiko kematian akibat Covid-19 pada orang dewasa yang lebih tua.
Sebaliknya, bukti lainnya menunjukkan bahwa varian New York tersebut tidak meningkatkan risiko infeksi, baik pada orang yang telah divaksinasi, maupun pada orang yang sebelumnya telah terinfeksi Covid-19.
Dalam studi saat ini, para ilmuwan telah menganalisis beberapa kumpulan data epidemiologi dan populasi yang dikumpulkan di New York City.
Selanjutnya, mereka melakukan pemodelan matematika untuk menentukan tingkat penularan, kemampuan menghindari kekebalan, dan risiko kematian akibat infeksi dari varian virus corona B.1.526 atau varian Iota dari New York ini.
Para ilmuwan menggunakan sistem inferensi model jaringan untuk memperkirakan dinamika transmisi SARS-CoV-2 dan variabel serta parameter tingkat populasi di New York City.
Para peneliti juga mengamati peningkatan pesat dalam kasus Covid-19 pada varian Iota yang diamati selama gelombang pandemi kedua.
Sebelum identifikasi varian di lingkungan tertentu untuk pertama kalinya pada awal November 2020, peningkatan bertahap dalam keseluruhan tingkat penularan SARS-CoV-2 diamati di lingkungan yang sama.
Tingkat transmisi atau penularan varian virus corona ini tetap tinggi antara November 2020 dan Februari 2021, diikuti oleh penurunan ke baseline ketika varian B.1.526 menjadi dominan di seluruh kota.
Secara keseluruhan, pengamatan ini menunjukkan bahwa peningkatan tingkat penularan di lingkungan tertentu mungkin disebabkan oleh penyebaran cepat varian B.1.526 atau varian Iota.
Dalam studi yang belum ditinjau rekan sejawat ini, menunjukkan risiko kematian Covid-19 yang disebabkan oleh varian virus SARS-CoV-2 ini, meningkat.
Perkiraan yang dibuat oleh para ilmuwan tentang infeksi spesifik varian dan tingkat kematian mengungkapkan bahwa varian Iota meningkatkan tingkat kematian akibat infeksi sebesar 46 persen, 82 persen, dan 62 persen.
Yakni masing-masing pada kelompok individu berusia 45-64 tahun, 65-74 tahun, dan di atas 75 tahun.
Para peneliti menyebut bahwa dibandingkan dengan varian virus corona yang beredar sebelumnya, varian Iota, secara keseluruhan, menyebabkan 60 persen induksi pada tingkat kematian infeksi.
Induksi ini sebanding dengan yang diperkirakan untuk varian B.1.1.7, yakni varian Alpha dari Inggris.
Menurut peneliti, studi ini menyoroti pentingnya pemantauan karakteristik epidemiologis varian baru virus corona, SARS-CoV-2.
Tujuannya, untuk mengelola pandemi Covid-19 dengan lebih baik.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Varian Iota Virus Corona New York Tingkatkan Risiko Kematian Covid-19, Studi Jelaskan"