Corona Varian Iota
Bukan Delta atau Alpha, Muncul Varian Baru Virus Corona Lebih Mematikan dan Peneliti Sebut Sasaran
Varian virus corona dari New York tersebut dapat meningkatkan risiko kematian akibat Covid-19 pada orang dewasa yang lebih tua.
TRIBUN-TIMUR.COM - Di tengah lonjakan jumlah infeksi Virus Corona varian Delta, muncul lagi varian baru.
Corona varian baru ini disebut lebih ganas dari varian Delta dan varian Alpha.
Studi yang dilakukan para peneliti di Amerika Serikat telah menemukan keberadaan varian Iota.
Varian virus corona dari New York tersebut dapat meningkatkan risiko kematian akibat Covid-19 pada orang dewasa yang lebih tua.
Para peneliti dalam studi ini berasal dari New York City Department of Health and Mental Hygiene dan Mailman School of Public Health, Columbia University, Amerika Serikat.
Dalam temuan mereka, varian Iota memiliki kemampuan menular yang jauh lebih tinggi dibandingkan varian SARS-CoV-2 yang beredar sebelumnya.
Bahkan, seperti dilansir dari News Medical Live Science, Jumat (13/8/2021), varian virus corona tersebut memiliki kemampuan lolos dari kekebalan.
Risiko kematian akibat Covid-19 yang disebabkan oleh varian Iota ini memiliki tingkat kematian sebesar 62-82 persen di antara orang dewasa yang lebih tua.
Studi tersebut telah dipublikasikan secara daring di server pracetak medRxiv.
Seperti yang telah diketahui bahwa perkembangan pandemi Covid-19 selama ini telah memunculkan banyak varian-varian virus corona.
Bahkan, beberapa varian virus SARS-CoV-2 yang ada saat ini, telah ditetapkan sebagai Variants of Concern (VOD) atau Variants of Interest (VOI) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Varian Iota atau varian B.1.526 dari SARS-CoV-2, pertama kali teridentifikasi di New York City pada November 2020.
Belakangan ini, varian virus corona tersebut telah terdeteksi di 52 negara bagian di Amerika Serikat, serta 27 negara di seluruh dunia.
Dalam penelitian ini, peneliti tidak hanya menemukan bahwa varian Iota memiliki kemampuan dalam meningkatkan risiko kematian Covid-19 saja.
Akan tetapi, studi mereka yang berbasis laboratorium juga menunjukkan, bahwa varian Iota agak resisten terhadap netralisasi dari antibodi monoklonal terapeutik dan antibodi yang diinduksi dari vaksin.